Bertemu Pengusaha Singapura, Rudi Akui Tak Ada Dualisme Kepemimpinan di Batam
Oleh : Nando Sirait
Rabu | 27-02-2019 | 10:28 WIB
dualisme-rudi.jpg
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi (dua kiri) dan Kepala BP Batam, Edy Putra Iraway (dua kanan) saat menghadiri menghadiri Rountable Dialogue Session bersama Singapore Bussines Federation (SBF) di Singapura, Selasa (26/02/2019). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wali Kota Muhammad Rudi mengakui saat ini di Batam tidak memiliki lagi permasalahan dualisme kepemimpinan, seperti yang kerap kali diberitakan di media massa.

Hal tersebut disampaikannya pada saat menghadiri Rountable Dialogue Session bersama Singapore Bussines Federation (SBF) di Singapura, Selasa (26/02/2019).

Pernyataan mengenai dualisme ini sendiri, diketahui dari adanya video singkat yang beredar dari aplikasi pesan singkat WhatsApp. Di mana dalam video tersebut, tidak hanya Wali Kota Batam tetapi juga terlihat Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Edy Putra Irawady dan juga Michael Goutama yang merupakan perwakilan Kamar Dagang dan Industri Indonesia di Singapura.

"Kehadiran kami di sini semoga bisa melegakan hati bapak dan ibu. Mungkin ada perasaan atau pikiran selama ini ada dualisme yang berkuasa di Kota Batam, sebetulnya tidak karena wewenang sudah dibagi sesuai aturan," ujar Rudi.

Di depan para pengusaha yang hadir, Rudi juga menegaskan selaku Wali Kota Batam diberikan wewenang untuk pengurusan izin dan pembangunan Kota Batam. Namun dia juga mengakui mengenai izin lahan berada di bawah BP Batam, serta dia juga menegaskan agar para pengusaha tidak ragu akan adanya peran BP Batam dan Pemko Batam yang sudah berjalan dengan tupoksi masing-masing.

Pernyataan dari Wali Kota Batam di depan para pengusaha Singapura ini sendiri, sangat berbanding terbalik pada saat dia menemui masyarakat Kota Batam. Baik dalam kegiatan Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) yang saat ini tengah gencar dilakukan oleh Pemko Batam.

Tidak hanya dalam kegiatan Musrenbang, dalam setiap kegiatan lainnya yang berhubungan dengan masyarakat Kota Batam, Muhammad Rudi juga kerap menyinggung permasalahan dualisme, yang dianggap selalu menjadi momok penghambat dalam rencana pembangunan Kota Batam yang telah dirancang.

Hal ini juga dinyatakannya, dikarenakan kerap kali menerima pertanyaan mengenai permasalahan lahan yang dilontarkan dari masyarakat.

Mengingat kembali pada saat peresmian Kebun Raya Batam, Sabtu (22/12/2018) lalu. Di hadapan masyarakat yang menghadiri kegiatan, Rudi bahkan menegaskan dualisme di Batam ibarat rumah tangga yang menerapkan sistem poligami.

Secara pribadi di hadapan para peserta, Rudi bahkan menegaskan akan tetap memperjuangkan mengenai penunjukkan dirinya sebegai Ex-Officio Kepala BP Batam, sesuai dengan keputusan Pemerintah Pusat melalui Menko Perekonomian.

"Sudah tidak usah diributin, sebaiknya dalam rumah tangga itu cukup satu suami dan satu istri. Ini kebijakan Presiden. Kalo Presiden meneruskan, saya harap bisa kita terima dan saya berharap kita bisa ikhlas," ucapnya, kala itu.

Editor: Gokli