PLN Batam Masih Kaji Penyimpanan Sumber Daya Pembangkit Listrik
Oleh : Nando Sirait
Kamis | 21-02-2019 | 18:28 WIB
humas-pln-batam11.jpg
Vice President Public Relations Bright PLN Batam Samsul Bahri. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bright PLN Batam saat ini tengah melakukan kajian dalam berinvestasi membangun tempat penyimpanan gas, yang merupakan bahan baku bagi pembangkit listrik di Kota Batam. Hal itu juga membuat wacana pemadaman listrik akhirnya batal dilaksanakan.

Wacana penyimpanan sumber daya pembangkit listrik ini sendiri, juga telah direalisasikan oleh negara tetangga, Singapura. Bahkan pada tahun 2017 lalu, perusahaan asal Singapura Keppel Offshore and Marine, sempat menyewa fasilitas penyimpanan (storage) dan regasifikasi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) ke PLN.

Fasilitas storage dan regasifikasi tersebut, bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga gas PLN di Tanjungpinang dan Natuna.

Vice President Public Relations Bright PLN Batam Samsul Bahri menjelaskan, meski pembangkit listrik di Batam memiliki kesamaan seperti Singapura, pihaknya masih terkendala banyak hal untuk menyediakan penyimpanan gas guna mendukung pelayan listrik.

Sebab, penyimpanan gas membutuhkan investasi yang cukup besar karena Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) milik PLN Batam kapasitas gas turbin 30 megawatt membutuhkan 6000-7000 mmbtud.

"Jadi penyimpanan gas untuk kebutuhan operasi satu unit PLTG 30 megawatt dalam satu bulan sekitar 180000 hingga 210000 mmbtud pasti butuh investasi besar dan mahal untuk storagenya," ujarnya.

Hal tersebut juga dinyatakan saat disinggung mengenai kompensasi yang diberikan kepada masyarakat terdampak, apabila wacana pemadaman bergilir tetap dilaksanakan.

Samsul mengaku, PLN Batam akan mengkajinya terlebih dahulu. Kompensasi kepada pelanggan sudah diatur dalam Peraturan Gubernur nomor 22 tahun 2017 tentang Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) PLN Batam.

"Nanti kami akan lihat teknis TMP-nya, karena durasi pemadaman masing-masing area pelayanan juga berbeda aturan. Karena TMP antara wilayah Batamkota, Batuaji, Nagoya, dan Tiban tentu berbeda," pungkasnya.

Editor: Chandra