Drainase Tersumbat Tumpukan Sampah

Kesadaran Masyarakat di Sagulung Masih Minim terhadap Lingkungan, Ini Buktinya
Oleh : Hendra
Kamis | 21-02-2019 | 10:16 WIB
sampai-parit.jpg
Tumpukan sampah plastik di drainase Jalan Kavling Baru, Sagulung, Batam. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan di daerah Kecamatan Sagulung masih tergolong minim. Pasalnya, sampah plastik masih banyak menumpuk di drainase, seperti yang terlihat di jalan Kavling Baru.

Pantauan di lokasi, Kamis (21/2/2019), sampah plastik yang menumpuk hingga menyumbat drainase tersebut. Hal ini tidak akan terjadi bila saja masyarakat di daerah itu punya kesadaran terhadap lingkungan. Setidaknya, masyarakat harus paham bahwa drainase bukanlah tempat pembuangan sampah.

Tumpukan sampah di drainase itu sudah dikeluhkan warga sekitar. Namun sebagian lainnya tak perduli akan semua yang terjadi. "Kadang aneh aja lihat kayak gini, entah dari mana asalnya, sudah menumpuk gitu aja. Padahal itu ada tempat pembuangan sampah (TPS) pun dekat sini," ujar Romauli, seorang warga yang kebetulan melintas di jalan Kavling.

Terlihat jelas mayoritas dari sampah yang menggenang di parit tersebut berupa strefoam dan botol plastik air mineral. Padahal kita semua tau, botol plastik benda yang memiliki dampak sangat buruk terhadap residu lingkungan.

Sampah-sampah dari botol plastik menjadi penyumbang bencana banjir, karena mampu menyumbat aliran air sehingga membuat air menjadi meluap. "Parit inikan aliran utama air di kawasan Batuaji dan juga Sagulung, ntar kalau hujan deras, parit tersumbat maka air menguap ke jalan dan banjir. Kita juga yang rugi," papar Aji, warga lainnya.

Editor: Gokli