Kasus Pemukulan Siswa SMAN 10 Batam Harus Jadi Pelajaran Semua Pihak
Oleh : Putra Gema
Sabtu | 29-12-2018 | 10:40 WIB
tunggu-siuman.jpg
Kerabat dan saudara menunggu Putra Reza yang masih koma di ruang ICU RS Elisabeth Batam Kota. (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota Komisi IV DPRD Batam, Safari Ramadhan menyayangkan insiden pemukulan yang dilakukan dua oknum Polisi Sabhara Polda Kepri terhadap Putra Reza (15), siswa kelas dua SMAN 10 Batam (Kecamatan Galang).

DPRD Batam, kata Safari Ramadhan, berharap kejadian serupa tidak terulang lagi dan menjadikan pembelajaran bagi semua pihak. "Sangat kita sayangkan hal ini sampai terjadi. Apalagi yang dipukul masih berstatus pelajar dan sampai saat ini tidak sadarkan diri," kata anggota Komisi IV DPRD Batam, Safari Ramadhan, Sabtu (29/12/2018).

Namun begitu, legislator Partai Amanat Nasional itu tidak menyalahkan sepenuhnya dua oknum polisi itu, mengingat saat kejadian keduanya tengah menjalankan tugas.

"Inilah akibat dari kurangnya pengawasan terhadap anak-anak kita yang sering keluyuran malam. Kejadian ini pembelajaran bagi semua dalam menjaga anak dengan baik," katanya.

Safari mengimbau kepada orangtua untuk lebih peduli terhadap anak, memperhatikan pergaulan dan aktivitas anak sehingga tidak terbawa kepada pengaruh yang negatif.

"Pengawasan orangtua ini penting. Jangan sampai anak-anak kita salah bergaul," lanjutnya.

Sebelumnya, Putra Reza, menjadi korban pemukulan dua oknum Polisi Sabhara Polda Kepri. saat ini kondisinya koma di ruang ICU tepatnya di kamar Maria lantai 2 Rumah Sakit Elisabeth Batam Kota.

Putra masih tak sadarkan diri, baik di hidung maupun mulutnya masih terpasang selang pernafasan dan selang untuk memasukkan air minum. Remaja yang duduk di bangku kelas dua SMAN 10 Batam ini ditunggui oleh ibu angkatnya, Ratna dan saudara kandung laki-lakinya, Tino.

Putra mengalami penyumbatan darah di otak bagian kepala belakang akibat dua pukulan yang diberikan dua oknum Shabara Polda Kepri.

Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepri, Ery Syahrial, mengaku mendapat aduan dari orangtua angkat seorang anak atau kawan Putra yang terkena razia malam minggu itu.

"Ia menilai tindakan dua oknum Polisi berpangkat Bripda yang memukul Putra merupakan tindakan yang berlebihan dan tidak seharusnya dilakukan. "Harusnya ditanyai dululah, jangan asal main gebuk aja. Saya berharap kedepannya tak ada lagi kasus kekerasan yang dilakukan aparat penegak hukum," tegasnya.

Editor: Gokli