Kondisinya Masih Sangat Lemah

Remaja Korban Pemukulan Oknum Shabara Polda Kepri Gagal Dioperasi
Oleh : Putra Gema
Kamis | 27-12-2018 | 18:40 WIB
burhan-elisabet.jpg
Burhanudin, ayah angkat PR (15), korban pemukulan oknum Shabara Polda Kepri. (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - PR (15), siswa SMA 10 Sijantung, Kecamatan Galang, Kota Batam, yang menjadi korban penganiayaan oknum Shabara Polda Kepri gagal menjalani operasi.

Orangtua angkat korban, Burhanudin (62), mengatakan, operasi yang diagendakan berlangsung pada hari Rabu (27/12/2018) malam, terpaksa ditunda karena kondisi anaknya masih sangat lemah dan tidak memungkinkan untuk menjalankan operasi.

"Operasi anak saya ditangani oleh dokter syaraf dari Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) di RS Elisabet. Didatangkannya dokter syaraf dari RSOB itu atas permintaan langsung pihak kepolisian," kata Burhanudin di RS Elisabet, Kamis (27/12/2018) pagi.

Burhan mengatakan, sampai saat ini dirinya masih belum mengetahui kapan anak angkatnya dioperasi, karena kondisinya yang masih koma. Selain itu dirinya juga mengatakan bahwa seluruh biaya pengobatan anaknya pun ditanggung oleh pihak kepolisian.

"Terakhir kali saya lihat biaya pengobatannya sampai Rp80 juta dan pasti masih akan terus bertambah," ungkapnya.

Kronologis kejadian ini berawal pada Minggu (23/12/2018) dini hari di kawasan Masjid Raya Batam. Pada saat itu, PR beserta dua temannya baru selesai bermain playstation. Ketika hendak pulang dan melewati daerah Masjid Raya Batam, dua oknum Shabara Polda Kepri langsung memukul korban sebanyak dua kali di bagian belakang kepalanya.

"PR dipukul karena pada saat jalan sepi, dirinya berjalan zik-zak," ungkap Burhan.

Akibat menerima dua pukulan tersebut, korban terjatuh dan tidak sadarkan diri sampai dengan hari ini. Bahkan, di bagian belakang kepala korban terdapat penggumpalan darah.

Editor: Gokli