Pelabuhan Beton Sekupang, Nasibmu Kini
Oleh : CR1
Jumat | 23-11-2018 | 12:40 WIB
suasana-pk5-beton1.jpg
Suasana sekitar Pelabuhan Beton Sekupang. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Suasana disekitar area Pelabuhan Beton sekarang tampak begitu sunyi. Hanya segelintir orang lalu lalang melewati kawasan yang berada di Jalan RE Martadinata, Sekupang itu.

Dahulu saat Pelabuhan Beton itu masih dibuka dan beroperasi, dengan mudah kita akan melihat orang yang ramai berlalu-lalang di sekitar area dengan masing-masing keperluan.

Bahkan para pedagang dan warung sekitar juga merasakan dampak positif dari keberadaan pelabuhan itu dulunya. Karena banyak orang yang singgah untuk sekedar minum atau makan siang, terutama para pekerja pelabuhan dan pabrik disekitar pelabuhan.

"Dulu ramai sekali nak yang makan di sini," ujar Uni, seorang perempuan pemilik warung nasi padang, asal Sumatera Barat yang telah lama berjualan di sana.

Perihal kelengangan ini sebenarnya terjadi selepas BP Batam selaku pihak pengelola kawasan memilih untuk memindahkan pelabuhan kapal Pelni ke Batuampar. Secara perlahan berdampak bagi perekonomian pedagang dan warga.

Dengan beralihnya pusat arus utama pelayaran kapal Pelni ke Batuampar, itulah yang membuat aktivitas di sekitar area menjadi lengang. Seperti efek domino, pemasukan ekonomi sejumlah warga yang berjualan pun jadi berkurang.

"Memang terasa akibat dari pindahnya pelabuhan kapal Pelni ini," ujar Uni sembari menghidangkan secangkir kopi kepada pewarta BATAMTODAY.COM, Jumat (22/11/2018).

Kabarnya tak hanya perihal perpindahan area pelabuhan yang menjadi sebab kelengangan, hal ini juga ditambah oleh 'collapsenya' sejumlah perusahaan di wilayah Kecamatan Sekupang.

Dahulu saat pelabuhan Pelni dan perusahaan masih banyak yang buka, area di sekitar Jalan RE Martadinata ini penuh dengan lalu-lalang pekerja.

Sangat kontras dengan kenyataan yang saat ini terhampar di depan mata. Takhayala hanya sedikit pedagang yang masih bertahan, itupun dengan omzet seadanya.

Bahkan tampak jelas sejumlah warung nasi dan minuman yang berada di sekitar area Pelabuhan Beton telah banyak yang tutup akibat pindahnya pelabuhan dan 'collapse-nya' banyak perusahaan.

"Semoga pemerintah mempertimbangkan untuk memindahkan kembali pelabuhan ke sini," harap Uni.

Editor: Yudha