PT Schneider Electric Batam Jadi Percontohan Implementasi Industri 4.0 di Indonesia
Oleh : Irwan Hirzal
Jumat | 16-11-2018 | 17:50 WIB
menperin-snieder.jpg
Menperin Airlangga seusai menandatangani MoU dengan Schneider Electric. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama dengan Schneider Electric, perusahaan global terkemuka dalam pengelolaan energi, otomasi dan proteksi listrik, menandatangani nota kesepahaman terkait pengembangan dan penerapan Industri 4.0 dalam mencapai Indonesia 4.0.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian dan Gabriel De ot, Vice Electric untuk Asia Timur dan Jepang.

Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan berbagai mitra yang berkompeten di bidang transformasi digital seperti Schneider Electric Indonesia untuk menjadi 10 ekonomi terbesar didunia pada 2030.

"Dengan adanya lighthouse berupa Smart Factory perjalanan transformasi digital dan manfaatnya bagi bisnis," ujar Airlangga.

Percepatan implementasi revolusi industri ke-empat oleh Kemenperin merupakan bagian dari inisiatif Making lndonesia 4.0, yang diluncurkan oleh Bapak Presiden RI, Joko Widodo, pada tanggal 4 April 2018 lalu dengan menetapkan 5 (lima) sektor industri prioritas.

Yaitu, Industri Makanan dan Minuman, Industri Otomotif, lndustri Elektronik, Industri Kimia dan Industri Tekstil dan Produk Tekstil. dan produk Tekstil. Secara umum industri 4.0 ditandai dengan adanya konektivitas, interaksi dan semakin konvergensinya batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainya melalui teknologi inromask dan komunikasi.

"Setiap negara saling berebut untuk meningkatka daya saingnya di kancah Industri global. Implementasi komunikasi antara lain internet or Things, Big Data, Cloud Computing. Artificial ellegence, Mobility, Virtual Industri 4.0 di manufaktur sardan Augmented Reality sistem sensor dan otomasi. pemerapan teknologi industri 4.0 dapat dimplementasikan di manufaktur dalam bentuk Smart Factory," ujarnya.

Ngakan Timur Antara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian menyampaikan bahwa selama 3 tahun masa nota kesepakatan, Schneider Electric akan menjadi mitra kerja Kemenperin dalam melaksanakan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku industri.

Serta menjadi pabrik percontohan bagi pelaku industri di Indonesia yang ingin belajar dan menyaksikan secara langsung penerapan otomasi pabrik Schneider Electric di Batam . "Manajer transformasi industri 4.0 akan melatih para peserta selama 1 minggu terkait berbagai aspek dalam transformasi digital yang nantinya para peserta akan merima sertifikasi kompetisi, kelayakan dalam penerapan Industri 4.0," pungkasnya.

Editor: Dardani