Batam Dilanda Krisis Air Bersih, Siap-siap akan Ada Penggiliran Penyaluran Mulai Juli
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 07-06-2018 | 09:04 WIB
krisis_air1.jpg
Ilustrasi

BATAMTODAY.COM, Batam - Kondisi Pulau Batam yang tidak memiliki danau atau sungai, mengakibatkan penyediaan air bersih sangat terbatas dan tergantung dengan curah hujan. Krisis air akan kembali dihadapi oleh masyarakat Batam.

Pasalnya, Dam Sei Harapan saat ini memasuki masa kritis, karena terjadi pendangkalan sehingga menyebabkan daya tampung dam berkurang drastis.

"Saat ini sedang terjadi musim kering, sehingga daya tampung dam Sei Harapan itu sudah sangat menyususut hingga mengakibatkan pendangkalan. Sehingga meskipun banyak curah hujan, dam tidak bisa menampung air yang banyak," ujar Presiden Direktur ATB Benny Andrianto saat berbuka puasa bersama wartawan, beberapa waktu lalu.

Mau tidak mau ATB Batam akan kembali melakukan penggiliran penyaluran air, untuk wilayah Sekupang dan sekitarnya, seperti yang terjadi pada 3 tahun lalu. Benny mengatakan penggiliran penyaluran air akan terjadi pada satu bulan mendatang tepatnya Juli.

Meski akan melakukan penggiliran, Dam Sei Harapan diprediksi hanya bisa melayani masyarakat hingga empat bulan kedepan terhitung sejak Juli.

"Tentu kita masih berharap ada turun hujan, kalau kita tetap melakukan penggiliran mungkin 4 bulan dari Juli.

Karena pendangkalan ini, banyak curah hujan pun, Dam Sei Harapan sudah tak bisa menampung lagi," ujar Benny di Hotel Davienna.

Pendangkalan disebabkan sedimentasi atau pengendapan lumpur. Dan akibat pendangkalan tersebut, saat ini tingkat elevasi di Dam Sei Harapan sudah berada di angka minus 2,7 meter. sementara ATB hanya bisa mengambil air hingga batas minus 5 meter.

"Ini bagian yang membuat kita prihatin. Apalagi pelanggan tak mau tahu. Batam ini sangat berbeda dengan daerah lain. Kita tidak ada pilihan lain, memang kebutuhan air di batam sangat tergantung oleh curah hujan," jelasnya.

Benny menjelaskan sebenarnya ATB memiliki skenario lain agar peggilirann air tidak perlu diberlakukan. Caranya adalah mensuplai air dari daerah dam yang lainnya.

"Contohnya dari dam Sei Ladi dan Duriangkang. Tapi akibatnya daerah suplai akan mengalami gangguan, kalau ini dilakukan seluruh pulau akan terganggu," jelasnya.

Ada harapan jika Dam Tembesi beroperasional, maka suplai air baku Batam akan tercukupi meskipun Dam Sei Harapan tak berfungsi lagi.

"Namun Dam Tembesi belum layak operasi. Karena airnya payau dan belum ada instalasi Water Treatment Plant (WTP) disana," pungkasnya.

Editor: Surya