Operasi Ketupat Seligi 2018

Terjunkan 1.746 Personil Gabungan Pantau Potensi Titik Kerawanan
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 06-06-2018 | 12:40 WIB
operasi-seligi-polda.jpg
Kapolda Kepri dan Gubernur Kepri Nurdin Basirun saat mengecek kesiapan pasukan Operasi Seligi 2018. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepolisian Polda Kepulauan Riau menggelar apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2018 di Lapangan Engku Putri, Batam Center, Rabu (06/06/2018) pukul 09.00 WIB.

Apel yang dipimpin langsung oleh Kapolda Kepri Irjen Pol Drs. Didid Widjanardi, SH dihadiri oleh berbagai unsur kemanan dan Pemerinta di Provinsi Kepri. Turut hadir Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Ketua DPRD Kepri, Jumaga, serta Walikota Batam Muhammad Rudi.

Dalam kata sambutanya Didid mengatakan, operasi Ketupat bakal berlangsung selama 18 hari. Terhitung sejak 7 sampai 24 Juni 2018 mendatang.

"Operasi Ketupat 2018 ini berlangsung selama 18 hari dengan melibatkan 1.746 personil pengamanan gabungan yang terdiri dari TNI/Polri dan pemerintah," ujar Didid.

Didid menjelaskan, dalam gelar pasukan yang digelar guna mengecek kesiapan personil yang dilibatkan dalam oprasi Ketupat 2018. Kemudian kesiapan sarana prasarana pendukung keamanan.

Tujuan utamanya adalah menciptakan kondisi Hari Raya Fitri yang aman dan nyaman bagi masyarakat. "Operasi Ketupat 2018 dalam rangka menciptakan keamanan hari raya Idul Fitri. Yang sudah diamanahkan Kapolri dalam cara bertindak anggota," ujarnya.

Ada beberapa poin kerawanan yang akan dihadapi aparat gabungan di Provinsi Kepri, terdiri dari kerawanan kelangaan pangan. Didid berharap Satgas Pangan bisa bertindak dalam masalah ketersediaan dan kelonjakan harga yang tidak wajar.

Selanjutnya, terkait situasi Kepri yang dikelilingi 96 pulau. Bahwa TNI/Polri dan Pemerintah daerah ingin bersatu memastikan dan memberikan kepastian distribus sampai ke masyarakat.

"Kami ingin distribusi pangaan menjelang Lebaran tetap terselenggarakan dengan baik. Jadi jangan terjadi kelangaan pangan di suatu pulau. Apabila itu terjadi akan segera diantisifasi," kata Didid.

Kemudian pengamanan masyarakat dari kejahatan konvensional yang kerap marak jelang Lebaran. Kejahatan tersebut seperti copet, jambret, curas, sehingga perampokan rumah kosong agar bisa diantisifasi bersama-sama.

Kemudian dalam rangka menghadapi situasi mobilitas pergerakan masyarakat menjelang lebaran akan meningkat. Untuk itu diharapkan bisa mengatisifasi kelancaran, keamanan, ketertiban dan keselamatan.

"Terahir ancaman terorisme. Saya menghimbau kepada semua lapisan masyarakatu untuk dapat meningkatkan rutinitas kegiatan untuk mengamati ketidak kewajaran seseorang yang dicurigakan. Apabila terjadi sesutu harus diantisifasi dengan cepat," pungkasnya.

Editor: Dardani