Proyek Peningkatan Jalan di Batam 'Asal Jadi', Sejumlah Lokasi Tetap Banjir
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 15-05-2018 | 08:40 WIB
banjir-simpang-jam-batam.jpg
Baru satu jam diguyur hujan gerimis, simpang jam sudah banjir (Sumber foto: Binpers)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pembangunan proyek pelebaran dan peningkatan jalan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Batam terkesan terburu-buru dan 'asal jadi' dalam penyelesaiannya. Akibatnya, masih saja terjadi banjir di beberapa titik, meskipun proyek peningkatan terus saja dilakukan.

Di Simpang Jam, misalnya, meskipun curah hujan masih tergolong rendah, namun lokasi tersebut masih menjadi langganan banjir, dan tentunya musuh bagi para pengendaraan saat melintas.

Selain Simpang Jam, kawasan Nagoya dan Jodoh --yang juga sudah disambangi proyek pelebaran dan peningkatan jalan, juga tergenang banjir di kala hujan. Terlebih jalan raya di depan Morning Bakery Jodoh, genangan air bisa mencapai selutut orang dewasa meski hujan hanya sebentar.

Drainase di sepanjang jalan terlihat tak berfungsi maksimal, meski jalan tersebut sudah mengalami peningkatan. Diduga kuat, proyek pelebaran dan peningkatan jalan yang dilaksanakan Pemko Batam saat ini tidak melalui perencanaan yang matang atau detail engineering design (DED).

"Saya tidak bilang asal-asalan. Tapi kalau itu dilakukan terkesan terburu-buru atau hanya untuk mengejar target saja, hal serupa akan terjadi lagi. Ini tidak hanya jalan saja, tapi juga menyangkut kualitas proyek yang lain," ujar Seketaris Komisi IV DPRD Batam, Udin P Sihalohi, Senin (14/05/2018).

Dengan adanya pembangunan sarana jalan yang digembar-gemborkan dilakukan Pemko Batam, Udin menilai saluran air (drainase) yang ada tidak sepadan dengan pelebaran jalan.

Sehingga, dengan jumlah debit air yang tinggi meskipun guyuran hujan itu sebentar, akan terjadi ketidakmampuan drainase dalam menampung debit air tersebut. Sehingga menyebabkan terjadinya banjir.

"Kami melihat saluran yang ada tidak sepadan pada pelebaran jalan yang ada. Dulunya menjadi langganan banjir, tapi saat peningkatan atau dibangun, Simpang Jam masih juga menjadi langganan banjir," kata Udin lagi.

Udin menambahkan, jika mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah pada kepemimpinan Wali Kota Ahmad Dahlan dan Wakil Wali Kota Rudi dulunya, yakni pada 2015 Batam akan bebas banjir.

"Mereka mengatakan 2015 Batam akan bebas dari banjir. Tapi nyatanya belum juga bebas dari banjir dan kita bisa lihat sekarang. Hal ini yang belum dievaluasi, ada yang salah di dalam program pembuatan DED atau perencanaan dalam pembangunan jalan tersebut," pungkasnya.

Editor: Udin