Saat Keberuntungan Tak Berpihak

Ini Pengakuan Korban Pemerkosaan di Dalam Angkot Saat Diperiksa Polisi
Oleh : Romi Chandra
Senin | 26-03-2018 | 12:17 WIB
indah-angkot.jpg
Korban (baju biru) saat diperiksa penyidik Polresta Barelang terkait kasus pemerkosaan yang dialaminya di dalam angkot (carry). (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Hal yang tidak pernah diinginkan dan rasa trauma kini menyelimuti hati Indah (nama samaran), pekerja salah satu perusahaan di kawasan Panbil. Niatnya untuk naik angkot di tempat ramai justru mengantarkannya menerima perlakuan tak senonoh.

Indah menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan Adefrid Yan Piter Miha alias Ivan (31) di atas angkot yang dikemudikannya, Rabu (26/3/2018) kemarin.

Saat dimintai keterangan oleh polisi, Indah mengaku sengaja naik angkot di halte kawasan Kepri Mall yang agak ramai, lantaran di gerbang masuk kawasan industrial Panbil sedang sepi.

Diceritakan, Rabu itu sekitar pukul 18.30 WIB, ia baru pulang dari tempatnya bekerja. Dia menumpang sepeda motor rekan satu kerjanya, dengan niat sampai di gerbang kawasan industri tersebut.

"Seharusnya saya pulang kerja pukul 16.00 WIB, tetapi hari itu saya lembur. Niat awal numpang naik sepeda motor hanya sampai gerbang, tempat saya biasa nunggu angkot," ungkapnya.

Namun sesampai di gerbang, situasi sangat sepi dan malam semakin gelap. Kemudian temannya itu menyarankan agar naik kendaraan bersamanya hingga Kepri Mall.

"Kata teman saya, naik saja sampai Kepri Mall, di sana ramai untuk nunggu angkot. Ya, saya ikut apa katanya," terangnya.

Begitu sampai di Kepri Mall, dia melihat angkot sedang berhenti menungu penumpang. Ia kemudian menghampiri untuk langsung naik ke angkot tersebut.

Namun, bukannya sampai di rumah dengan selamat, dia justru jadi korban pemuas nafsu bejat si sopir angkot. "Saya diancam akan dibunuh jika melawan. Leher saya dicekik, dia juga pegang pisau. Saya tidak berani melawan," kenangnya.

Setelah kejadian pertama di jalur lambat dekat Kepri Mall, korban sudah mencari cara untuk kabur. Ia beralasan pada pelaku lapar ingin makan.

"Saya bilang lapar, ingin makan. Niatnya kalau pelaku turun dari mobil, saya bisa kabur. Tetapi dia tidak keluar dari mobil. Rencana saya gagal," sesalnya.

Akhirnya korban hanya bisa pasrah terhadap apa yang dialami. Setelah pelaku merasa puas, barulah korban diantar pulang.

"Saya minta diantar ke rumah saudara teman saya. Handphone saya diambil sebagai jaminan saya tidak melapor. Tetapi saya tidak peduli, saya langsung mengadu pada saudara teman saya. Kemudian saya dibawa untuk melapor ke polisi," pungkasnya.

Editor: Gokli