Mabes TNI Tak Setuju Akuisisi Aset PT Sacofa di Anambas ke Tangan PT SSU
Oleh : Fredy Silalahi
Selasa | 26-09-2017 | 08:00 WIB
Panglima-tinjau-Landing-Station-Sacofa.gif
Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo saat memasuki equipment room Landing Station PT Sacofa Sdn Bhd beberapa waktu lalu (Foto: Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Mabes TNI tidak menyetujui akuisisi landing station dan aset PT Sacofa Sdn Bhd di Tarempa, Kabupaten Anambas, oleh PT Super Sistem Ultima (SSU).

Alasannya karena keberadaan fiber optik yang terhubung dari Serawak ke Kuching, Malaysia itu terindikasi mengganggu keamanan dan pertahanan negara, khususnya daerah perbatasan.

"Dari hasil pertemuan di Jakarta pada 19 September lalu bersama Mabes TNI, BAIS, Kemenhan, Kemenkopolhukam, Kemenkominfo, Dirjen Hubla dan stake holder lainnya, Mabes TNI tetap tidak menyetujui aset PT Sacofa. Alasannya tetap pertahanan dan keamanan NKRI" ujar Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kepulauan Anambas, Jeprizal, Senin (25/9/2017).

Pelimpahan aset dari Serawak Gate Way ke PT Sacofa juga menambah rumitnya aset tersebut diakuisisi. Menurut Jep, meskipun perusahaan dalam negeri ingin mengakuisisi aset tersebut, tidak akan mudah memberikan izin.

"PT SSU ini memang dari dalam negeri, tetapi tidak semudah itu memberikan izin akuisisi. Karena fiber optik ini tetap terhubung ke Serawak-Kuching. Lagian Mabes TNI juga tidak akan mau mengeluarkan security clearance," tegasnya.

Dia berharap, agar pemerintah pusat tidak begitu mudah memberikan izin akuisisi aset PT Sacofa.

"Kalau memang sudah diputus ya sudah, tidak usah lagi disambung. Pak Bupati juga tidak ingin itu beroperasi, karena letak geografis yang berada diperbatasan. Lagian untungnya tidak ada untuk daerah ini,"tegasnya.

Sebelumnya, PT Sacofa Sdn Bhd ditutup oleh Tim Lintas Kementerian setelah 6 April lalu ditinjau oleh Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. Bahkan aset PT Sacofa diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas.

Editor: Dardani