Buruh Anambas Batal Gelar Demo di PT Star Energy, Ini Sebabnya..
Oleh : Alfreddy Silalahi
Senin | 01-05-2017 | 12:50 WIB
polresanambas1.jpg

Polres Anambas berunding dengan PT GDSK, Perwakilan Star Energy dan KSPSI Anambas di Matak Base. (Foto: Alfreddy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Kepulauan Anambas membatalkan niat untuk melakukan aksi damai pada Hari Buruh Nasional.

Ketua KSPSI Kabupaten Kepulauan Anambas, Sahtiar mengakui, pada tanggal 25 April lalu pihaknya telah melayangkan surat ke Pemkab Anambas, Kepolisian dan pengelola Star Energy‎.

"Pada tanggal 25 April kemarin, kami sudah mengirimkan surat ke Pemda, Kepolisian, dan Star Energy dalam rangka memperingati Hari Buruh Nasional untuk menyampaikan aspirasi pekerja yang selama ini belum terpenuhi," kata Sahtiar, Senin (1/5/2017).

Menindaklanjuti hal tersebut, kata Sahtiar, pada tanggal 28 April, perwakilan Star Energy yang berada di Jakarta langsung turun ke Matak Base untuk membahas keluhan SPSI.

"Setelah itu perwakilan Star Energy langsung menanggapi surat kami, bahwa Star Energy akan menanggapi tuntutan pekerja, dan selanjutkan akan dibahas ke kantor Pusat Star Energy yang di Jakarta. Rencananya Minggu depan Star Energy siap memfasilitasi pertemuan itu, termasuk mengundang Pemda (DPM PTSP Transmigrasi dan Tenaga Kerja). Untuk itu kami membatalkan aksi May Day," jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Transmigrasi dan Tenaga Kerja (DPM PTSP Transnaker) Kabupaten Kepulauan Anambas, Yunizar sangat mengapresiasi pembatalan aksi damai tersebut. Menurutnya, pihak Star Energy juga cepat membuat keputusan.

"Matak Base merupakan Objek Vital Nasional, apabila dilakukan pengerahan massa makan dikhawatirkan mengganggu aktifitas operasional Matak. Disamping itu keluhan dan tuntutan pekerja telah dimediasi oleh DPM PTSP Transnaker antara karyawan, perusahaan pemberi kerja (Star Energy). Intinya pihak perusahaan akan membicarakan tuntutan pekerja dilevel managament pusat. Apabila nanti ditemui penyimpanan oleh perusahaan pemberi kerja makan akan diberikan sankwi," kata Yuni.

Yuni menjelaskan, Star Energy ‎memanfaatkan Subkon Gobel Dharma Sarana Karya (GDSK) untuk merekrut pekerja di Matak Base. "Jadi pekerja ini di ranah GDSK, misalnya ada penyimpangan dilakukan GDSK, maka Star Energy akan langsung memberikan sankwi sesuai komitmen yang sudah disepekati," ujarnya.

Editor: Yudha