Masyarakat Berharap Pemerintah Anambas Beri Kegiatan Positif ke Remaja
Oleh : Fredy Silalahi
Selasa | 02-08-2016 | 10:14 WIB
dugem.jpg

Ilustrasi remaja yang terjaring pada razia yang dilakukan Lanal Tarempa di tempat hiburan malam di Anambas (Foto: beritaposonline.blogspot.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bina Sejahtera Anambas (Bisa) prihatin atas perlakuan para remaja yang kerap berkunjung ketempat hiburan malam.

"Ini sudah kelewatan, seharusnya remaja itu waktunya untuk belajar bukan hura-hura. ‎Kalau mau hiburan, cari lah tempat-tempat wajar, jangan sampai kelalapan sampai tengah malam gitu," ujar Ketua LSM Bisa, Sry Wahyuni, Senin (01/08/2016).

Sry mengatakan,13 remaja yang diamankan oleh Tim Gabungan TNI/Polri dan Satpol PP pada Minggu (31/07/2016) dini hari ‎kemarin, akibat kurangnya pengawasan orangtua terhadap anak.

"Pengawasan yang paling utama itu dari orangtua, bisa refreshing tapi lihat tempat dan ingat waktu.‎ Memang remaja ini mudah terkontaminasi, kalau tidak ada perhatian orangtua, tentu ini yang menjadi masalah. Salah satunya yakni hamil di luar nikah. Ini harus dijaga jangan sampai hal-hal seperti itu terjadi," tegasnya.

Dia berharap, instansi terkait dapat membuat kegiatan yang lebih bermanfaat pada remaja.

"Selama ini memang banyak kegiatan SKPD-SKPD, tetapi tidak ada yang menyentuh langsung kepada masyarakat. Apa salahnya bila kegiatan itu untuk memberi wawasan luas bagi remaja, khusus bagi masa depannya. Seperti membuat perlombaan sepakbola dan ekstrakurikuler. Kurangnya wadah pengekspresian remaja juga salah satu penyebab kenakalan-kenakalan itu," terangnya.

Sebelumnya,‎ tim Gabungan TNI/Polri dan Satpol PP ‎mengamankan 13 orang yang didapatkan di salah satu tempat hiburan di Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas.

Komandan ‎Lanal Tarempa, Letkol Laut (P) Ronal Rarun‎ mengatakan, pihaknya menahan 13 orang tersebut karena tidak memiliki identitas. Dan setelah dimintai keterangan, ditemukan dua anak di bawah umur.

"Sangat memprihatinkan suasana Anambas ini, banyak orangtua yang kurang peduli kepada anaknya. Anak-anak jaman sekarang ini sudah tidak ingat waktu lagi, bahkan belum memiliki Kartu Tanda Pengenal (KTP) sudah berkeliaran. Ini yang perlu kita perhatikan, agar mereka (anak-anak) bisa menjaga pergaulannya," ujar Ronal, Minggu dini hari tadi (31/07/2016).

"Yang sangat memprihatinkan, dua anak di bawah umur kita dapati di tempat hiburan itu yakni masih 14 dan 16 tahun. Setelah kita tanyai, dua anak ini sudah tidak memiliki ayah, dengan status sudah tidak sekolah lagi, sementara ibunya bekerja di warung orang. Alasan mereka ke tempat hiburan itu karena diajak teman, atau sekedar pengen happy (senang). Ini yang kita khawatirkan, udah larut malam begini belum balik ke rumah," tambahnya lagi.

Dia menegaskan, tidak ada narkoba yang didapati pada operasi tersebut. Bahkan alkohol yang beredar hanya sejenis bir.‎

Sementara, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kepulauan Anambas, Hamka Lubis mengatakan, pihaknya akan memanggil orangtua dari 13 orang yang berhasil diamankan tersebut. Bahkan, pihaknya sudah sering berkoordinasi dengan setiap sekolah, agar memperhatikan siswa-siswi ketika sudah pulang sekolah.

"Kita panggil dulu orangtua yang bersangkutan, kita beri pemahaman kepada orangtua maupun anak-anak ini. Ke depannya bila masih kedapatan atau tidak memiliki KTP maupun di bawah umur, akan kita tahan," tegasnya.

Editor: Udin