Desa Tarempa Barat Daya Semakin Terisolir, Pemkab Anambas Prioritaskan Listrik di Palmatak dan Jemaja
Oleh : Fredy Silalahi
Jum'at | 22-07-2016 | 11:14 WIB
hailan.jpg

Hailan, Pengurus BPD Desa Tarempa Barat Daya, Kecamatan Siantan berharap Pemkab Anambas segera membuka keterisoliran desa mereka (Foto: Fredy Silalahi).

BATAMTODAY.COM, Anambas - Desa Tarempa Barat Daya, Kecamatan Siantan, hanya berjarak 3 Kilometer dari pusat kota, yakni Tarempa. Namun demikian, hinga saat ini sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 6 RT dan RW di Desa tersebut, belum juga menikmati aliran listrik dari PLN.

Seperti diketahui, Anambas mendapat tambahan kuota listrik 2 MW ‎dari program nawa cita Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Namun, kuota tersebut sudah direncanakan untuk Kecamatan Palmatak sebesar 1 MW dan Pulau Jemaja 1 MW.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, memprioritaskan tambahan kuota listrik tersebut ke wilayah yang belum maksimal dialiri listrik, namun tidak sedikitpun tersentuh dibenak Pejabat Pemkab Anambas untuk memperhatikan Desa Tarempa Barat Daya, yang sama sekali belum dialiri listrik itu.

"Kantor Desa ini juga tidak ada dialiri listrik. Kami masyarakat hanya mengandalkan ‎mesin diesel untuk membantu penerangan malam hari, itu juga untuk membantu anak-anak belajar. Kalau siang, kami sibuk untuk mengerjakan rutinitas yang sebagian besar petani," ujar Hailan, Pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tarempa Barat Daya, Kecamatan Siantan, Jumat (22/07/2016).

Hailan berharap, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas mengulurkan perhatian terhadap masyarakat Desa Tarempa Barat Daya itu. Kepentingan masyarakat tidak hanya pada listrik, bahkan proyek SPAM yang menghabiskan dana berkisar Rp28 M itu, juga tidak sampai ke desa tersebut.

"Aparatur Desa Tarempa Barat Daya, selalu mengusulkan kepada Pemkab Anambas untuk mengaliri listrik ke desa kami. Sejak tahun 2013 lalu, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah pernah mengkalkulasikan anggaran untuk menyalurkan listrik ke desa kami. Pada waktu itu jumlahnya berkisar Rp1,7 miliar untuk pemasangan tiang listrik, kabel dan meteran. Namun hingga saat ini tidak ada kepastian. Sama halnya dengan air, kami tidak kecipratan sedikit pun dari Proyek SPAM yang menghabiskan anggaran Rp28 M itu," terangnya.

‎Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas ESDM Kabupaten Kepulauan Anambas, Yunizar, mengatakan Anambas mendapat tambahan kuota listrik 2 MW yang merupakan program Presiden RI, Joko Widodo.

"1 MW dialokasikan di Kecamatan Palmatak karena Palmatak juga merupakan Pulau besar yang belum dialiri listrik selama 24 jam dan 1MW akan dialokasikan ke Pulau Jemaja guna untuk menambah kapasitas di Bandara Letung yang sebentar lagi akan beroperasi," ujarnya belum lama ini.‎

Editor: Udin