Legislatif Anambas Dituding hanya Hamburkan Uang Rakyat
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 31-03-2016 | 11:55 WIB
gedung_dprd_anambas.jpg
Gedung DPRD Anambas (foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat Kepulauan Anambas menuding, perwakilannya di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Anambas tidak efektif dalam bekerja serta tidak memperhatikan masyarakat. Pasalnya hingga saat ini DPRD "mandul" dan tidak mamapu memperlihatkan perannya sebagai wakil rakyat.

Salah satu tokoh masyarakat Anambas, Bunda Aminah mengatakan, sejatinya wakil rakyat harus memperjuangkan aspirasi dan memperhatikan masyarakat yang lemah serta tidak mementingkan diri sendiri atau memperkaya diri sendiri.

"DPRD Anamabas masih sangat lemah. Seharusnya mereka melihat dan membantu masyarakat. Tugas mereka bukan hanya rapat paripurna saja. Mereka hanya bisa menghambur-hambur uang rakyat saja. Semoga ini menjadi evaluasi bagi dewan kedepannya agar bisa bekerja lebih maksimal lagi," katanya.

Bunda yang juga mantan guru itu menegaskan, bagi DPRD yang tidak dapat bersinergi untuk memajukan Kepulauan Anambas sebaiknya tidak usah dipakai. Sebab ia mengetahui para anggota dewan banyak yang semakin berkuasa karena menjabat sebagai DPRD.

"Mereka semakin merajarela karena sudah duduk sebagai anggota dewan. Bekerja juga tidak efektif. Kalau tidak mau bekerja lebih baik mengundurkan diri saja ketimbang merugikan daerah. Mereka itu harus bisa memajukan Anambas. Bersinergi antara legeslatif, eksekutif dan yudikatif," tegasnya.

Wanita kelahiran 27 Juli 1942 yang juga ikut serta dalam memperjuangkan pemekaran Anambas menjadi Kabupaten ini merasa sangat prihatin terkait pegawai yang masuk jeratan hukum dalam kasus korupsi. Pihaknya sangat menyayangkan pegawai tersebut telah menyalah-gunakan uang rakyat dan terlalu serakah.

"Kalau yang korupsi ini pasti ada unsur keserakahan. Kalau tidak tidak mungkin dia korupsi. Dia telah melewatkan kesempatannya. Seharusnya dia mempertahankan karirnya, ini malah merusakya sendiri, kalau begitu dia yang bodoh. Karena sepandai-pandai tupai melompat pasti jatuh juga. Jadi kalau dia bermain pasti ketangkap juga. Ini kembali kepada penegak hukum agar bekerja tidak muluk-muluk, agar mereka jera," jelasnya.

Di tempat terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas, Imran mengatakan, sikap Bunda tersebut untuk mengingatkan agar itu tidak terjadi.

"Kita tahu, orangtua ngomong seperti itu untuk menasehati anak-anaknya. Jadi kita tanggapi positif saja. Kita berterima-kasih karena sudah mengingatkan," ujarnya.

Editor : Udin