Kapal Barang Belum Tiba, Masyarakat Anambas Keluhkan Kekosongan Ayam Telur Eropa
Oleh : Freddy
Minggu | 16-06-2019 | 16:04 WIB
tol-laut_kapal_barang.gif
Ilustrasi kapal angkut barang

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat Kecamatan Siantan khususnya para pedang nasi dan mie tarempa mengeluhkan kelangkaan telur ayam eropa yang terjadi selama 3 hari terakhir. Hal tersebut diakibatkan belum tibanya kapal pengangkut barang dari Tanjungpinang di Tarempa.

"Sudah tiga hari susah mencari telur ayam. Stoknya memang sudah habis. Kalau pun ada yang jual, harganya pasti sudah melambung tinggi," kata Edi salah satu pedagang mie tarempa di Kecamatan Siantan, Minggu (16/6/2019).

Edi mengakui disaat telur normal harganya hanya berkisar Rp 42.000 hingga Rp 48.000 per papan. Namun ketika telur ayam langka, harganya bisa mencapai Rp 55.000 hingga 65.000 per papan.

"Kalau terdesak, mau tak harus dibeli. Tetapi harga dagangan kita naikkan juga. Namun ketika barang normal, harga dagangan juga normal," ujarnya.

Berbeda dengan Ani, salah satu pedagang nasi yang terpaksa membeli telur ayam dengan harga Rp 55.000 per papan. "Itu dapat dari langganan. Sehingga ada perubahan harga, kita maklumi juga karena ada hukum pasar. Ketika permintaan banyak, barang hanya sedikit pasti harganya naik," terangnya.

Salah satu distributor telur ayam di Tarempa, Stefen mengungkapkan kelangkaan tersebut terjadi akibat kapal barang belum tiba di Tarempa.

"Selama lebaran kemarin kapal barang tidak ada yang beroperasi. Sehingga terjadi kelangkaan barang seperti ini. Tetapi informasinya, besok kapal barang sudah tiba di Tarempa. Kalau bisa langsung bongkar, besok telur ayam sudah normal lagi," ucapnya.

Sedangkan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan Anambas, Usman yang dikonfirmasi belum mengetahui kejadian tersebut.

"Memang tadi saya ke pasar, tetapi saya tidak dapat informasi mengenai kekosongan telur ayam," ucapnya singkat.

Editor: Surya