Smartfren Bagun Tower 4G di Jemaja dan Palmatak Tahun Ini
Oleh : Fredy Silalahi
Sabtu | 08-06-2019 | 18:28 WIB
tower-4G-il.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) Kabupaten Kepulauan Anambas menginformasikan, jaringan 4G Smartfren di Kecamatan Jemaja dan Palmatak tak lama lagi bisa dirasakan masyarakat.

Pasalnya, belum lama ini Smartfren sudah melakukan survei dan mengagendakan pembangunan tower 4G di tahun 2019 ini.

"Smartfren telah melakukan survei ke Palmatak dan Jemaja. Karena kualitas 4G baru dirasakan di Kecamatan Siantan, sementara dua pulau besar Jemaja dan Palmatak belum. Tetapi kabar gembira yang harus diketahui masyarakat, provider Smartfren telah melakukan survei dan akan melakukan pembangunan pada tahun 2019," ujar Japrizal, Kepala Kominfotik Anambas, belum lama ini.

Japrizal sangat mengapresiasi terobosan tersebut. Selain masyarakat sangat membutuhkan kehadiran kualitas 4G untuk mendukung akses telekomunikasi, Smartfren satu-satunya provider yang siap melakukan pengembangan.

Ia juga mengaku pihaknya sudah berupaya penuh untuk mendorong Telkomsel dan Indosat yang berada di Palmatak dan Jemaja untuk meningkatkan kualitas akses telekomunikasi. Namun belum terealisasi hingga saat ini.

"Memang Telkomsel dan Indosat yang pertama membuka akses di sana. Tetapi kita juga mengapresiasi program Smartfren, yang bisa dibilang pendatang baru di Anambas. Tetapi berani memberikan pelayanan lebih kepada masyarakat," jelasnya.

Satu hal yang menjadi kendala untuk pembangunan tower di Pulau Jemaja diakui berasal dari manajemen Bandara Letung. Pasalnya, pengelola Bandara tidak mengizinkan pembangunan tower setinggi 72 Meter.

Ditambahkan, ada rekomendasi dari pengelola bandara bisa membangun tower, namun ketinggiannya tak boleh melebihi 42 meter. Ini yang menjadi kendala bagi provider. Karena itu provider akan merasa kesulitan untuk melakukan pengembangan ke ibu kota Jemaja dan Jemaja Timur.

"Dari hasil survei provider, titik yang tembus dari Palmatak itu persis di Bukit Padang Melang, Desa Bukit Padi. Mudah-mudahan ada solusi lain, sehingga pemerataan akses telekomunikasi terealisasi di Jemaja dan Jemaja Timur," ucapnya.

Salah satu warga Jemaja, Gunawan mengakui sampai saat ini kondisi akses telekomunikasi di Pulau Jemaja sangat memprihatinkan. Pasalnya dua provider yang beroperasi di Jemaja belum melakukan peningkatan.

"Sekarang jamannya serba online, tetapi di Pulau Jemaja hal itu belum berlaku. Karena akses internet belum memadai. Bahkan jaringan yang ada baik Telkomsel maupun Indosat sering mengalami kerusakan, sehingga akses komunikasi terputus. Kondisi saat ini, masyarakat Pulau Jemaja sangat membutuhkan kehadiran akses telekomunikasi yang cepat. Karena salah satu tujuan utamanya yaitu untuk mempromosikan keindahan alam di Jemaja," ucapnya.

Editor: Gokli