KPU Anambas Ajak Relawan Berikan Pemahaman Demokrasi di Tengah Masyarakat
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 04-02-2019 | 19:53 WIB
demokrasi-bersih.jpg
Ketua KPU Anambas, Jufri Budi, di sela-sela acara pengukuhan Relawan Demokrasi KPU Anambas, Senin (4/2/2019). (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Kabupaten Kepulauan Anambas menjadi pembahasan hangat di tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat. Pasalnya, Anambas merupakan wilayah yang rawan praktek politik uang yang menyebabkan rusaknya pesta demokrasi.

"Praktek politik uang yang mencapai Rp2,5 juta satu suara menjadi pembahasan hangat di lingkungan KPU Pusat. Bahkan isu itu sudah dibeberkan di media elektronik, ketika Ketua KPU RI menjadi narasumber," kata Ketua KPU Anambas, Jufri Budi, di sela-sela acara pengukuhan Relawan Demokrasi KPU Anambas, Senin (4/2/2019).

Jufri mengakui politik uang akan merusak demokrasi dan merusak pembangunan daerah. Menurutnya, Relawan Demokrasi harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat betapa pentingnya demokrasi yang bersih dan adil.

"Ini menjadi tugas kita bersama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar tidak memilih karena menerima materi (uang). Tetapi untuk menyukseskan pesta demokrasi yang bersih dan adil," jelasnya.

Jufri menerangkan, meski masyarakat menerima 5 juta satu suara untuk pemilihan calon legislatif, akan tetap merugikan masyarakat. Pasalnya, apabila calon legislatif itu mengeluarkan biaya sebesar itu, maka yang bersangkutan tidak akan fokus mengutamakan aspirasi masyarakat. Tetapi fokus untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan.

"Kami juga tegaskan, bahwa Relawan Demokrasi harus menyampaikan kepada masyarakat, pemberi maupun penerima materi dengan tujuan untuk memperoleh suara akan dipidanakan. Oleh karena itu, kita harus sampaikan kepada masyarakat untuk memilih calon yang berintegritas bukan karena janji politik atau menerima materi. Kalau memang Relawan Demokrasi mendapat informasi tentang politik uang, segera laporkan kepada pengawas Pemilu," tegasnya.

Editor: Gokli