Dua Kali Dilanda Banjir, Pertanda Alam Menolak Perambahan Hutan di Anambas
Oleh : Fredy Silalahi
Rabu | 17-01-2018 | 12:14 WIB
bencana2.jpg
Inilah penampakan longsor yang di Kabupaten Anambas. (Foto: Fredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Awal tahun 2018, tepatnya 2 Januari 2018 Pulau Jemaja disambut bencana alam. Namun, selisih 10 hari pada tanggal 12 Januari 2018 kembali terjadi banjir di Kecamatan Jemaja dan Jemaja Timur menyusul juga ada longsor di Desa Bukit Padi, Desa Batu Berapit dan Desa Mampok.

Masyarakat berharap, bencana alam tersebut tidak terjadi lagi. Dengan bersama-sama menjaga alam, dan memperhatikan pembangunan dengan tidak melupakan dampak lingkungan.

"Banjir ini merupakan luapan air sungai yang tidak tertampung. Untuk mengantisipasi kedepannya, mari kita melakukan pembangunan dengan memperhatikan dampak lingkungan. Seperti tidak menutup aliran air, sehingga apabila terjadi curah hujan tinggi, air dapat langsung mengalir ke laut dengan leluasa," ajak salah satu Tokoh Pemuda Pulau Jemaja, Mudahir, Rabu (17/1/2018).

Baca Juga :

Di sisi lain, terjadinya banjir di Pulau Jemaja merupakan pertanda penolakan alam terhadap rencana salah satu perusahaan yang berniat membuka perkebunan karet seluas 3.605 hektar dengan cara merambah hutan.

"Tidak hanya masyarakat yang menolak kehadiran perusahaan yang berniat membuka perkebunan karet di Pulau Jemaja. Justru alam juga ikut menolak," ujar warga lain, yang namanya enggan dipublikasi.

Pria itu menerangkan, saat ini Pulau Jemaja sudah dilanda banjir dan longsor. Menurutnya, apabila rencana pembukaan perkebunan karet seluas 3.605 hektar disetujui pemerintah, maka Pulau Jemaja akan ditimpa oleh bencana alam yang lebih dahsyat lagi.

"Saat ini masyarakat cemas terhadap musibah yang terjadi. Di mana sejak awal Januari, sudah terjadi dua kali banjir. Apabila perkebunan karet disetujui, maka bencana alam tetap menimpa warga Pulau Jemaja," katanya.

Di tempat terpisah, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas belum bisa menaksir kerugian yang dialami masyarakat pasca banjir di Pulau Jemaja serta di Kelurahan Tarempa. "Kita akan melakukan pendataan sembari memberikan bantuan kepada warga korban bencana," ujar Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra.

Editor: Gokli