Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasutri yang Ingin Cerai di China Harus Lalui 'Ujian Negara'
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 29-09-2017 | 11:38 WIB
pasutri-cerai.jpg Honda-Batam
Ilsutrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Beberapa bulan ini, Indonesia sedang disibukkan dengan agenda seleksi CPNS. Serangkaian ujian harus dilewati para pelamar untuk mendapat titel sebagai PNS.

Ujian juga tengah ramai terjadi di Provinsi Sichuan, China. Namun bukan ujian jadi pegawai negara melainkan ujian untuk menggagalkan perceraian.

Pengadilan Negeri Yibin, China membuat sebuah ujian bagi para pasangan yang ingin bercerai.

Jangan disangka jika pasagan lolos ujian maka mereka boleh bercerai. Sebaliknya, saat nilai mereka bagus, pasangan tidak diperbolehkan bercerai.

Ide unik ini diprakarsai oleh hakim pengadilan, Wang Shiyu. Ia prihatin terhadap tingginya kasus perceraian di pengadilan tempatnya bekerja.

Lewat ujian ini, ia berharap para pasangan berpikir dua kali sebelum berpisah. "Kami ingin tahu status perkawinan para pasangan yang sebenarnya. Mereka juga bisa menguji diri sendiri dan memberikan pertimbangan satu sama lain. Setelah mengingat kembali potongan kisah perkawinan mereka, mereka akan lebih rasional," jelas Wang dikutip dari Oddity Central (26/9/2017).

Ujian atau tes terdiri dari tiga bagian yakni isian, pertanyaan singkat dan uraian. Pertanyaan-pertanyaan seputar informasi mendasar seperti hari ulang tahun anggota keluarga, makanan favorit, hari ulang tahun perkawinan.

Pertanyaan yang agak 'mendalam' seperti, "Apa bentuk tanggung jawab anda pada keluarga?", "Apa hal baik dan hal buruk yang pernah dilakukan?", "Apa arti pernikahan dan keluarga menurut anda?" juga ditanyakan dalam ujian.

Pasangan akan mengerjakan soal secara terpisah. Setelah itu, kertas dikembalikan pada hakim. Jawaban dicek dan diberi nilai. Wang enggan menyebutkan kriteria penilaian tiap jawaban. Namun, jika pasangan memperoleh nilai kurang dari 60, maka hakim akan mengabulkan permohonan cerai mereka.

Pada 14 September lalu, pasangan pertama yang mengerjakan tes ini mendapat skor 80 dan 86. Nilai ini cukup tinggi sehingga hakim tak mengabulkan permohonan cerai. Hakim kemudian menasehati pasangan ini untuk terus berjuang demi keutuhan rumah tangga mereka.

Wang berkata bahwa si suami punya masalah yang mengambang dan tak menghargai si istri. Namun, hasil tes berkata lain sehingga mereka tak diizinkan bercerai.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Gokli