Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Oknum Petugas Medis RSUD Bintan Terancam Dapat Sanksi Tegas
Oleh : Harjo
Rabu | 20-09-2017 | 10:14 WIB
nyawa-melayang.gif Honda-Batam
Pejabat RSUD Bintan saat mendatangi rumah duka Kelurahan Sei Enam Kijang, Kecamatan Bintim. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Kepala Dinas Kesehatan, dr Gama Isnaeni menyampaikan pihaknya tengah menyelidiki dugaan pelanggaran yang dilakukan oknum petugas medis di RSUD Bintan, di mana seorang pasien tewas akibat tidak mendapat pertolongan gegara tidak punya biaya.

"Kasus ini sedang kita dalami, apabila terbukti sengaja tidak memberikan pelayanan kesehatan karena urusan administrasi, maka akan diberikan sanksi tegas," kata Gama, Selasa (19/9/2017).

Ia mengatakan pihaknya sudah berulang kali mensosialisasikan agar pelayanan kesehatan diutamakan daripada persoalan administrasi. Sebab, pasien yang membutuhkan pertolongan harus dilayani dengan baik.

"Kita sudah ingatkan berulang kali, masalah pelayanan kesehatan harus diutamakan," ujarnya.

Masih kata Gama, informasi awal terkait pelayanan terhadap almarhum Rohaini (43) ada miskomunikasi antara keluarga pasien dengan pihak medis. Namun, adanya pertanyaan masalah administrasi, sehingga pasien terpengaruh dan memilih untuk pulang.

Namun saat di rumah, justru kondisi pasien memburuk hingga akhirnya, nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia. Kejadian ini, jelas memberikan pandangan buruk terhadap RSUD Bintan.

"Apapun dari hasil pendalamannya nanti, yang jelas jika didapati oknum RSUD melakukan kesalahan, maka akan diberikan sanksi," tegasnya.

Sebagaimana diketahui Alamsyah, anak almarhumah Rohaini, mengatakan dirinya pada Senin (18/9/2017) membawa ibunya yang mengidap penyakit mag akud untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun setibanya di RSUD Bintan, ia dan ibunya mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan, lantaran kartu BPJS yang dimiliki ibunya itu, masa berlakunya sudah mati.

"Mamak mengeluh sakit, jadi saya bawa ke RSUD. Tetapi mamak kartu BPJS-nya sudah mati. Orang rumah sakit tak mau terima dan suruh kami bawa mamak pulang," beber Alam saat ditemui di Kijang, Selasa (19/9/2017).

Dengan rasa kecewa, Alam pun akhirnya membawa ibunya itu pulang ke rumah. Namun malang tak dapat ditolak dan untung pun tak dapat diraih, keesokan harinya ibunya itu menghembuskan nafasnya yang terakhir di rumah duka, Kelurahan Sei Enam Kijang, Kecamatan Bintim.

Editor: Gokli