Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekonomi Kepri Anjlok, Ini Kata Nurdin
Oleh : Ismail
Senin | 14-08-2017 | 20:02 WIB
Nurdin-Gubernur-Kepri.gif Honda-Batam
Gubernur Kepri, Nurdin Basirun (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kondisi pertumbuhan ekonomi Kepri yang anjlok pada angka 1,52 persen, menjadi tamparan keras bagi Pemerintah Provinsi Kepri. Betapa tidak, alih-alih meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari tahun sebelumnya, target yang pertumbuhan ekonomi pada angka 5,58 persen pada tahun 2017 ini pun jauh dari yang diharapkan.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengharapkan masyarakat dapat memaklumi kondisi ekonomi yang saat ini. Dijelaskannya, selama ini Kepri masih mengandalkan Kota Batam pada industri manufaktur. Seperti, perkapalan dan lainnya.

Namun, persoalan yang dihadapi sekarang ini, kondisi perekonomian secara global juga mengalami penurunan. Anjloknya harga minyak berpengaruh besar pada industri manufaktur di Kota Batam.

"Mereka (industri manufaktur) tetap berproduksi. Cuma tidak sebanyak dulu. Anjloknya harga minyak membuat pesanan juga menurun. Itulah salah satu sebab menurunnya pertumbuham ekonomi," katanya kepada awak media usai Paripurna Perda di Kantor DPRD Kepri, Senin (14/8/2017).

Nurdin juga mengaku terus menggesa adanya kawasan ekonomi baru yang bisa menunjang invetasi. Salah satunya, Kawasan Ekonimi Khusus (KEK). Kendati kewenangan tersebut berada di Pemerintah Pusat, dirinya bersama Pemerintah Kabupaten tetap berupaya agar proses tersebut dipercepat.

Di samping itu, lanjut Nurdin, pihaknya juga terus mendorong semua kabupaten untuk meningkatkan iklim investasi sesuai dengan potensinya masing-masing. Seperti di Lingga dengan potensi pertanian dan peternakan, Natuna dengan perikanan dan industri bidang maritim dan Anambas dengan potensi pariwisatanya.

"Kita punya potensi. Jadi, tidak hanya berharap dengan industri di Batam saja," ucap Gubernur.

Di samping itu, Nurdin juga tak menampik salah satu penyebab anjloknya perekonomian Kepri adalah lambannya serapan APBD Kepri. Untuk itu, di samping mendorong para OPD mengoptimalkan kinerjanya, ia juga meminta DPRD mempercepat proses pembahasan APBD Perubahan dan APBD Murni 2018 mendatang.

"Saya juga koordinasi dengan Ketua DPRD. Kita akui serapan anggaran juga berpengaruh. Makanya kami minta kepada DPRD dapat mempercepat prosesnya," terang Nurdin.

Editor: Udin