Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Butuh Bantuan Pengobatan

Dua Tahun Lumpuh, Ronaldo Ingin Sekolah dan Main Bola Lagi
Oleh : Yosri Nofriadi
Sabtu | 12-08-2017 | 14:02 WIB
Kisah-Ronaldo1.gif Honda-Batam
Antonius Ronaldo. (Foto: Yosri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Antonius Ronaldo, putera pertama pasangan Yasinta Tue (47) dan Lukas Sili (41) warga Kampung Bukit Tempayan RT 04/RW04, Kelurahan Bukit Tempayan, Batuaji tumbuh tak normal. Bocah 12 tahun ini mengalami lumpuh sejak usia 10 tahun karena kekurangan asupan kalsium.

Awalnya Ronald, sapaan akrab anaknya itu, lahir seperti anak yang normal pada tanggal 22 Juli 2005 lalu. Ronald lahir di Malaysia karena saat itu Yasinta dan suaminya masih bekerja sebagai TKI di Malaysia.

"Karena lahir di negara orang, Imunisasinya memang tak lengkap. Dia hanya dapat imunisasi BCG saja waktu itu," ujar Yasinta.

Meskipun tak lengkap mengikuti program imunisasi, namun perkembangan Ronald tetap normal adanya sampai usia empat tahun. Namun memasuki usia kelima tahun, pertumbuhan Ronald mulai tak normal. Kedua kakinya yang semula bisa berdiri tegak jadi kaku. Pergelangan kaki dan lututnya tak lagi bisa bergerak normal.

"Masih bisa jalan memang tapi sudah jinjit-jinjit dia," ujar Yashinta.

Karena pergelangan kaki dan lutut tak lagi normal, sejak usia lima tahun Ronald mulai tak normal saat jalan. Selain harus dituntun, jika ingin bermain Ronald juga harus jingkrak perlahan-lahan.

Kondisi tersebut masih dimaklumi Yasinta dan Lukas sebab dalam benak mereka, mungkin saja kedua kaki Ronald sakit biasa saja. Keduanya mencoba mengobati kaki Ronald dengan cara pengobatan alternatif seperti urut tradisional dan lain sebagainya. Namun itu tak juga membawa perubahan, malah kondisi kaki putera pertama mereka itu semakin memburuk.

"Makin lama makin kaku kakinya. Otot-otot kakinya perlahan-lahan mengecil," tutur Yasinta.

Melihat itu, Yashinta dan Lukas lantas membawa Ronald ke rumah sakit. Ada tiga rumah sakit yang didatangi yakni rumah sakit Otorita Batam (RSOB), Awal Bross dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam, namun kondisi kedua kaki Ronald tak juga membaik. Kondisi kaki Ronald bahkan semakin memburuk dan tahun 2015 lalu, Ronald jadi lumpuh total. Dia sama sekali tak bisa berjalan lagi. Pergelangan kakinya kian mengecil dan tak bisa digerakan lagi.

"Awal-awal dia lumpuh, kedua kakinya mati rasa. Cubitpun tak sakit lagi. Kami bawa ke rumah sakit lagi, tapi hanya menghilangkan kondisi kakinya yang mati rasa saja," ujar Yasinta.

Petugas medis dari tiga rumah sakit yang didatangi itu, menvonis penyakit yang berbeda-beda. Ada yang bilang ini penyakit turunan, ada juga yang bilang karena kekurangan kalsium saat kecil.

Terakhir petugas medis dari RSUD Embung Fatimah Batam menyarankan agar kedua kaki Ronald dioperasi karena urat dan otot kakinya sudah kaku. Namun saran tersebut belum bisa dilaksanakan sebab Yasinta dan Lukas belum memiliki biaya operasi yang cukup.

"Ada BPJS kami tapi hanya bisa tanggung satu kaki saja. Satu kakinya lagi harus bayar sendiri. Kami belum punya uang karena biaya operasi itu diatas Rp 50 juta," katanya.

Lukas yang bekerja sebagai tenaga bongkar muat kelapa di salah satu pelabuhan tradisional di Barelang tak bisa mengumpulkan uang untuk biaya operasi Ronald. Penghasilannya Rp 70 ribu sehari hanya bisa untuk bertahan hidup saja. Bahkan untuk biaya sekolah kedua adik Ronald juga tak cukup.

"Untuk sekolah adik-adiknya pihak yayasan mau bantu," ujarnya.

Yasinta sendiri mengaku tak bisa mencari rezeki tambahan sebab dia harus fokus merawat Ronald yang tak bisa berbuat apa-apa di rumah. "Pengen kerja juga biar ngumpul dana untuk operasi Ronald, tapi itu tadi, kalau saya kerja siapa yang urus Ronald ini," kata Yasinta.

Ronald sendiri mengaku sangat sedih dengan kondisi kakinya yang seperti itu. Niatnya untuk bersekolah dan menjadi pemain sepakbola belum bisa terwujud akibat kelainan fisik yang dideritanya itu. Namun demikian Ronald tetap berharap agar suatu saat nanti dia bisa bersekolah atau bermain sepakbola lagi.

"Saya mau sekolah om. Saya suka sepakbola," ujar Ronald.

Editor: Yudha