Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Memahami Pengobatan Kanker dengan Imunoterapi
Oleh : Redaksi
Jum'at | 23-06-2017 | 10:39 WIB
penderita-kanker-011.gif Honda-Batam
Ilustrasi penderita kanker. (CNN)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pembrolizumab merupakan pengobatan Imunoterapi yang menjadi harapan bagi para pasien kanker parustadium lanjut atau yang sudah bermetastatis di dunia.

"Imunoterapi telah menjadi bagian penting dalam pengobatan kanker. Imunoterapi mungkin memiliki potensi yang lebih besar ketimbang pendekatan pengobatan yang ada sekarang untuk melawan kanker," kata dr. Sita Laksimini Andarini dari RSUP Persahabatan di Jakarta Pusat, Jumat (16/6/217).

Imunoterapi atau Immune checkpoint inhibitors merupakan pengobatan kanker yang mencegah interaksi antara sel T milik sistem imun dan tumor. Saat tumor dan sel T berinteraksi, protein di tumor yang disebut Programmed Death-Ligand 1 (PD-L1) melumpuhkan sel T sehingga sel-sel imun ini tidak dapat mengenali dan membunuh sel-sel kanker. Melalui Imunoterapi, interaksi ini bisa diblok (dihambat) sehingga sel T bisa mendeteksi dan membasmi sel-sel kanker.

Efek samping untuk pasien yang Pambrolizumabnya mendominasi adalah berkurangnya nafsu makan, kelelahan, mual dan ruam kulit.

Percobaan klinis menunjukkan bahwa Pembrolizumab memiliki aktivitas antikanker superior pada pasien kanker paru stadium lanjut yang gagal diobati dengan terapi sebelumnya. Dalam hal keamanan, Pembrolizumab sampai saat ini memiliki efek samping pengobatan yang lebih rendah dibandingkan kemoterapi.

Menurut data Globocan (IARC) tahun 2012, sekitar 41.1 persen penduduk dunia meninggal dunia akibat Kanker Paru. Sedangkan, sekitar 47.8 persen kanker paru yang diderita masyarakat dunia merupakan kasus baru.

Sumber: Tempo.co
Editor: Gokli