Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tabir Perjalanan Dwi Djoko Wiwoho Bergabung ISIS

Putri Mantan Direktur BP Batam yang Gabung ISIS Masih Hidup, Djoko di Mana?
Oleh : Saibansah
Rabu | 21-06-2017 | 10:05 WIB
Dania_anak_joko.jpg Honda-Batam
Dania yang saat diwawancarai AFP mengaku bernama Nur. (Foto: Ist)

MEDSOS komunitas alumni SDIT Ulil Albab Batam, heboh. Ada bahagia bercampur haru dan penasaran di hati para anggota komunitas. Mereka membahas salah seorang teman mereka, Dania, yang berangkat ke Suriah bersama saudara, ibu dan ayahnya --mantan Direktur PTSP BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho. Berikut catatan wartawan BATAMTODAY.COM, Saibansah Dardani.

Bermula dari link berisi wawancara wartawan dari kantor berita Perancis, AFP, dengan seorang perempuan muda bernama Nur, 19 tahun. Didampingi dengan sekitar 10 orang perempuan yang telah berhasil melarikan diri dari daerah kekuasaan ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah), Nur mengisahkan pengalamannya tertipu rayuan ISIS.

Sekitar 22 bulan lalu, Nur dan ayahnya Direktur PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho dan keluaganya berangkat ke Raqqa Suriah. Kota inilah yang diklaim sebagai ibukota ISIS. Kini Nur dan keluarganya telah berhasil melarikan dir dan kini berada di penampungan di Ain Issa, sekitar 50 kilometer di utara Raqqa.

"Semua bohong, ketika kami memasuki wilayah ISIS, masuk ke negara mereka, yang kami lihat sangat berbeda dengan apa yang mereka katakan di internet," kata Nur kepada wartawan AFP di kamp pengungsi Ain Issa, sekitar 50 kilometer di utara Raqqa.

Tapi, saat Nur mengisahkan pengalamannya, teman-teman Nur yang tergabung dalam medsos komunitas alumni SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Ulil Albab Tiban Patam Lestari Batam memastikan, bahwa perempuan bernama Nur itu adalah Dania, teman satu angkatan mereka. "Itu Dania," tegas salah seorang dari komunitas alumni SDIT Ulil Albab itu kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (20/6/2017).

Dalam link wawancara tersebut, Dania menjawab pertanyaan wartawan AFP itu dalam bahasa Inggris. Sesekali dia bertanya ke wanita di sebelahnya, saat dia tidak tahu kata dalam bahasa Inggris. Dia pun bertanya menggunakan bahasa Indonesia.

Dania mengatakan, ayahnya saat ini dipenjara oleh ISIS. Sayangnya, Dania tidak menyebutkan di mana dia dipenjara. Karena begitu tiba di Raqqa, Dwi Djoko Wiwoho dipaksa menjadi tentara ISIS. Padahal, janjinya, mereka akan dipekerjakan dengan gaji tetap.

Inilah link yang menjadi bukti para alumni SDIT Ulil Albab itu, bahwa Dania, teman mereka masih hidup. https://instagram.com/p/BVjd40RlZlv/

Editor: Dardani