Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ade Angga Ingatkan, Pemko Tanjungpinang Harus Profesional Kelola Bansos
Oleh : Habibie Khasim
Rabu | 31-05-2017 | 18:56 WIB
Ade-Angga-3152017.gif Honda-Batam
Wakil Ketua I DPRD Tanjungpinang, Ade Angga (Foto: Habibie Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Wakil Ketua I DPRD Tanjungpinang, Ade Angga, memperingatkan Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam pengelolaan bantuan sosial selama Ramadan.

Menurut Ade, Bansos bukanlah "diharamkan" penggunaannya, hanya saja harus benar-benar tepat sasaran dan proses serta prosedur penyerahan bansos harus sesuai dengan aturan yang ada.

"Yang paling penting, merata dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jangan bansos dianggap masyarakat hanya untuk kalangan tertentu saja atau pendukung tertentu saja, sementara yang lain tidak dapat merasakan," tutur Ade Angga saat dihubungi, Rabu (31/5/2017).

Ade mengatakan, Hibah Bansos tahun 2017, memang seperti tahun-tahun biasanya, yaitu terbagi rata di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Akan tetapi, terkait jumlah hibah bansos yang dianggarkan dalam APBD tahun 2017, Ade mengaku tidak hafal, hanya saja menurut ingatannya lebih dari Rp4 miliar yang diletakkan di beberapa OPD.

"Seingat saya lebih dari Rp4 miliar," tutur Ade.

Disinggung tentang Bansos dan Pilkada 2018 mendatang, Ade mengimbau Pemerintah Kota Tanjungpinang benar-benar melakukan sesuai tugas dan prosedur yang telah ditetapkan.

Menurut dia, DPRD tidak melihat tentang apakah ada unsur politik atau tidak. Akan tetapi, prosedur dan penerimanya, jangan sampai dikemudian hari DPRD mendapatkan berita bahwa Hibah Bansos hanya dapat dirasakan oleh sekelompok orang saja.

"Kalau politiknya itu urusan Pemko Tanjungpinang, kita tidak melihat itu, yang kita lihat mekanisme penyaluran bantuannya. Penerima sesuai nggak dengan kondisi, terus ada nggak kontrol dan pembinaan bagi penerima, jangan hanya memberi bantuan sesaat tapi selanjutnya tidak ada efek sama sekali," kata Ade.

Ade menyinggung tentang banyaknya pengangguran dan warga yang tidak mampu di Tanjungpinang. Menurut Ade, masyarakat sebenarnya lebih membutuhkan pengembangan skill dan lapangan kerja. Bantuan melalui hibah bansos hanya dapat dirasakan sesaat, jika tidak ada kontrol dan pembinaan tentunya hanya akan tinggal kenangan saja.

Editor: Udin