Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wapres Boedino Buka Kongres Alumni GMNI di Surabaya
Oleh : batamtoday
Rabu | 24-11-2010 | 09:07 WIB

Batamtoday, Jakarta - Wakil Presiden Boediono dipastikan  kehadirannya membuka Kongres II  Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI), yang akan diselenggarakan pada tanggal 26 – 28 November 2010 di Hotel Grand City Gubeng, Surabaya. Selain itu, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan  Ketua  Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto akan memberikan ceramah di hadapan 600 an orang peserta Kongres yang mewakili pengurus dari 26 provinsi dan 117 pengurus tingkat kabupaten/kota.

“Alumni GMNi yang kebetulan saat ini menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur ikut diberi kesempatan memberikan pokok-pokok pikirannya  selama mereka memimpin  pemerintahan di daerahnya,” kata Ketua PA GMNI Palar  Batubara kepada pers di Jakarta, Rabu(24/11/210).  Palar didampingi panitia Kongres antara lain Eva Kusuma Sundari, Nehemia Lawalata, Budyanto Linggowiyono dan Ugiek Kurniadi.

Palar menjelaskan,  semula yang diharapkan membuka acara tersebut adalah Presiden SBY. Tetapi karena ada tugas lain, Wapres Boediono yang datang sekaligus membuka. “Kehadiran Wapres Pak Boediono, ini merupakan satu kehormatan tertinggi di dalam organaisasi,”ujarnya.

Kongres II itu menurut Palar, selain bertujuan untuk memperkuat konsolidasi  dan eksistensi organisasi,  juga untuk menyatukan kembali pemikiran-pemikiran kebangsaan Indonesia, membuat rekomendasi untuk diserahkan kepada pemerintah, membahas pelaksanaan konstitusi, otonomi daerah serta  evaluasi pelaksanaan pemilihan kepala-kepala daerah selama ini.

“Alumni GMNI mendorong pembangunan bukan untuk kepentingan kelompok tertentu, tetapi untuk kepentingan bangsa yang lebih besar sesuai amanat pembukaan UUD 1945, yang juga menjadi pokok pikiran GMNI,”kata Palar.

Ia mengatakan, Nation and Character Building yang merupakan amanat Presiden I Bung Karno sekaligus sebagai pijakan kita sebagai bangsa sudah kita lupakan. Pada hal, kemajuan kemajuan di kawasan kita ini justru hasil dari pembangunan karakter seperti Jepang, Cina, India atau Korea Selatan. Kejayaan yang dimiliki oleh negara-negara tersebut dewasa ini justru dari dasar-dasar yang diletakkan oleh Bung Karno dan  terkenal di dalam pidatonya The World A New Emerging Forces.

 “Seharusnya kita tidak boleh ketinggalan dengan negara-negara tersebut, apalagi  usia kemerdekaan kita sudah memasuki usi 65 tahun,”ujar Palar.

 Terkait dengan hal itu, Kongres II PA GMNi mengambil tema Memperkokoh Negara Pancasila dan sub tema, Membangun Negeri Dengan Kedaulatan Politik,  Kemandirian Ekonomi, dan Kepribadian Yang Berkebudayaan Indonesia.

Kongres ini menurut Palar mengingatkan kita kembali pada jati diri bangsa. Kedaulatan politik atas negara ini harus dijaga dan dipertahankan, pembangunan ekonomi kita harus atas dasar kepentingan bersama, bukan hanya menguntungkan kelompok tertentu atau kepentingan asing. Kita harus menggali sumber daya alam yang mengutamakan kepentingan bangsa sesuai pasal 33 UUD. Tingkah laku budaya kita pun harus saling menghormati.

“Demokratisasi bukan harus menjadikan bangsa Indonesia kehilangan martabatnya, untuk itu lah kita tetap mempertahankan azas musyawarah mufakat, bukan menang-menangan, bukan voting-votingan seperti yang kita rasakan saat ini, karena menurut kami, cara-cara itu akan menghasilkan pragmatisme dan berakhir dengan transaksional belaka,” jelasnya.