Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inflasi Bulan Juli 2018 Melambat
Oleh : Redaksi
Sabtu | 04-08-2018 | 19:40 WIB
bi-inflasi-juli.jpg Honda-Batam
Bank Indonesia (BI).

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Bank Indonesia merilis Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2018 tetap terkendali atau berada dalam kisaran sasaran 3,5% plus minus 1% (yoy).

Inflasi IHK tercatat 0,28% (mtm) pada Juli 2018, melambat dibandingkan dengan 0,59% (mtm) pada Juni 2018. Perkembangan positif ini sejalan dengan pola musiman berakhirnya perayaan Idul Fitri.

Perlambatan inflasi IHK terutama didorong oleh deflasi kelompok administered prices. Secara historis, inflasi IHK pada Juli 2018 sejalan dengan rata-rata IHK pada periode pasca-Idul Fitri dalam empat tahun terakhir sebesar 0,27% (mtm).

Dengan perkembangan tersebut, sampai dengan bulan Juli, inflasi IHK tercatat 2,18% (ytd) atau secara tahunan mencapai 3,18% (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,12% (yoy).

Kelompok administered prices mencatat deflasi seiring dengan koreksi subkelompok transpor pasca-Idul Fitri. Deflasi kelompok administered prices tercatat 0,68% (mtm) pada Juli 2018, setelah mengalami inflasi sebesar 1,38% (mtm) pada bulan sebelumnya.

Deflasi tersebut lebih dalam dari rata-rata deflasi pada periode pasca-Idul Fitri dalam empat tahun terakhir sebesar 0,07% (mtm). Deflasi kelompok administered prices terutama didorong oleh penurunan tarif angkutan udara dan angkutan antarkota pasca-Idul Fitri.

"Secara tahunan, komponen administered prices mencatat inflasi sebesar 2,11% (yoy), lebih rendah dari 2,88% (yoy) pada bulan sebelumnya." tulis BI dalam siaran persnya.

Inflasi volatile food masih terkendali, yakni tercatat 0,90% (mtm) sama dengan inflasi bulan sebelumnya. Inflasi terutama bersumber dari komoditas telur ayam ras, daging ayam ras dan cabai rawit.

Inflasi tertahan oleh koreksi harga bawang merah, cabai merah dan daging sapi. Secara tahunan, inflasi volatile food tercatat 5,36% (yoy), lebih tinggi dari 4,60% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Inflasi inti tetap terjaga di tengah kenaikan inflasi kelompok jasa. Inflasi inti tercatat 0,41% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,24% (mtm).
Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok inti adalah tarif pulsa ponsel dan pengaruh musiman dari uang sekolah (SD, SMA, SMP). Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 2,87% (yoy), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,72% (yoy).

Terkendalinya inflasi inti hingga Juli 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya.

"Ke depan, inflasi diperkirakan tetap berada pada sasaran inflasi 2018, yaitu 3,5% plus minus 1% (yoy). Bank Indonesia dan pemerintah akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dalam pengendalian inflasi sehingga tetap terjaga pada level yang rendah dan stabil." demikian siaran pers BI.

Editor: Gokli