Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wagub Ragukan Data BPS Tentang Meningkatnya Angka Kemiskinan di Kepri
Oleh : Ismail
Selasa | 17-07-2018 | 14:40 WIB
isdianto-new1.jpg Honda-Batam
Wakil Gubernur Kepri Isdianto. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Wakil Gubernur Kepulauan Riau Isdianto meragukan hasil perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan semakin meningkatnya angka kemiskinan di wilayah Kepri. Keraguan tersebut dari indikator serta latar belakang BPS dalam melakukan survey ke masyarakat.

Terlebih, melihat kondisi saat ini dimana pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2018 sudah menunjukkan angka perbaikan yakni pada angka 4,47 persen. "Saya meragukan hasil survey BPS mengenai tingkat kemiskinan di Kepri," ujarnya, Selasa (17/7/2018).

Ia menjelaskan, berdasarkan pengalaman berkarir di birokrasi, untuk melakukan survey ke lapangan terkait angka kemiskinan di masyarakat, indikator dan latar belakang harus sesuai dan terukur. Sehingga, hasil yang diperoleh lebih akurat.

Dicontohkannya, jika latar belakang survey tersebut mengatasnamakan penerimaan bantuan sosial. Maka, 100 persen warga baik di kota maupun desa masing-masing akan mengaku sebagai warga tidak mampu.

Tapi, jika dengan indikator lainnya, maka belum tentu angka kemiskinan tersebut akan meningkat.

"Nah, ini kan belum jelas indikator BPS ini apa saja. Maka dari itu, indikator apa yang dipakai BPS," tanya Wagub.

Oleh karena itu, Isdianto meminta pihak BPS bisa menerangkan lebih rinci dan menggunakan indikator yang sesuai untuk mengukur tingkat kemiskinan tersebut. Hal itu bertujuan agar angka yang dihasilkan bisa lebih akurat dan sesuai dengan kondisi masyarakat Kepri saat ini.

Sebelumnya, Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau pada 2018 mengalami pertambahan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat, per Maret 2018 jumlah penduduk bertambah 3.250 orang.

Dengan demikian, jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepri hingga Maret 2018 berjumlah 131.676 orang atau naik sekitar 6,20 persen.

Kepala BPS Kepri, Zulkipli dalam siaran pers menyampaikan, pada periode September 2017 lalu total penduduk miskin di Kepri sebanyak 128.426 orang atau 6,13 persen. Jumlah tersebut merupakan hasil penduduk misin berdasarkan perhitungan penduduk dengan pengeluaran perkapita perbulan dibawah Garis Kemiskinan.

"Secara umum, tingkat kemiskinan di Kepulauan Riau mengalami fluktuasi baik dari sisi jumlah maupun persentasenya," ungkapnya, Senin (16/7/2018).

Ia menambahkan, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan, seperti, perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 67,48 persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2017 yaitu sebesar 67,60 persen.

Editor: Yudha