Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PPDB Online Kepri Dianggap Gagal

Solusi dari Disdik Kepri untuk Siswa yang Belum Daftar Sekolah
Oleh : Charles Sitompul
Jumat | 13-07-2018 | 18:29 WIB
ppdb-gagal.jpg Honda-Batam
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, M Dali. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Pendidikan Provinsi Kepri menyatakan tetap komitmen agar seluruh calon siswa SMA/SMK/sederajat di Kerpi tetap tertampung di sekolah yang disediakan pemerintah.

Untuk itu, Disdik Kepri memperpanjang masa pendaftaran secara offline atau manual, dan menyarankan agar para orangtua siswa mendaftarakan anak-anaknya ke sekolah yang masih kekurangan peserta didik. Hal ini juga menyikapi banyaknya pengaduan dan indikasi adanya permainan pada PPDB online.

"Hanya masalahnya, hingga saat ini, orangtua siswa dan murid, masih tetap bersikeras ingin memasukkan anaknya di sekolah-sekolah tertentu. Ini mengakibatkan terjadinya penumpukan pendaftaran siswa, sementara sekolah lainya masih kekurangan murid," kata M. Dali kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (13/7/2018).

Dari inventarisasi persoalan PPDB online, tambah M. Dali, 4 kabupaten/kota yang melaksanakan seperti Tanjungpinang, terjadi penumpukan pendaftaran siswa didik baru di SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 1, sementara SMA Negeri 3, 4, 5, 6, dan 7, hingga saat ini siswa pendaftarnya kurang.

"Hal yang sama juga terjadi di Batam. Untuk Batam, dari 36 sekolah SMA Negeri terjadi penumpukan pendaftar siswa didik di SMA Negeri 1, 3 dan 5. Sedangkan sekolah lainnya, masih kekurangan peserta didik," ungkapnya.

Atas adanya penumpukan pendaftaran pada sekolah tertentu ini, jelas Dali, maka tidak terjadi pemerataan. Sebenarnya, dari total jumlah siswa yang mendaftar dibandingkan dengan sekolah yang tersedia, seluruh siswa harusnya tertampung.

Dengan 7 SMAN di Tanjungpinang, misalnya, seluruhnya siswa harusnya dapat tertampung, rata-rata siswa per kelas 36 orang.

"Untuk Kota Tanjungpinang, jika saja terbagi rata dengan seluruh sekolah yang ada, sebenarnya seluruh siswa yang mendaftar akan tertampung. Sedangkan di Batam hanya sekitar 120 siswa yang tersisa, sementara SMK di Tanjungpinang hampir tidak ada masalah," jelasnya.

Atas dasar itu, Dinas pendidikan menawarkan solusi, bagi siswa yang tidak lulus di SMAN 1 dan 2, hendaknya dapat segera mendaftar ke sekolah lainya di Tanjungpinang dan Batam dengan cara offline.

Pemrintan Provinsi Kepri, kata Dali, sebagaimana dengan instruksi Menteri Pendidikan, akan terus melakukan peningkatan dan penyamaan kualitas seluruh sekolah SMA Negeri yang ada di Kepri.

"Hal itu sesuai dengan arahan Gubernur dan program Menteri Pendidikan, yang menerapkan sistim zonasi untuk pemerataan akses, dan tidak ada ada lagi image sekolah favoroit. Tetapi pemerintah akan menjadikan semua sekolah favorit dan unggul," kata dia.

Editor: Gokli