Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Piala Dunia 2018 di Rusia

Rusia Vs Arab Saudi, Pembuka Piala Dunia Bercita Rasa Perang Suriah
Oleh : Redaksi
Kamis | 14-06-2018 | 11:40 WIB
arab-rusia.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Laga pembuka Piala Dunia 2018 di Rusia antara Arab Saudi dan Rusia. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Moscow - Piala Dunia 2018 akan resmi dibuka nanti malam, Kamis (14/6). Duel tim tuan rumah, Rusia menjamu Arab Saudi menjadi laga pembuka gelaran akbar sepakbola dunia tersebut.

Pertandingan ini akan digelar di Stadion Luzhniki, Moskow, pukul 22.00 WIB atau tepat setelah upacara pembukaan digelar. Dalam catatan sepakbola kedua negara, pertandingan ini merupakan kali kedua Rusia dan Arab Saudi bertemu. Pertandingan sebelumnya terjadi pada tahun Oktober 1993, duel dimenangkan Arab Saudi dengan skor 4-2.

Menarik dari pertandingan pembuka piala dunia ini adalah adanya cita rasa perang Suriah. Sebab, kedua negara-sama-sama terlibat dalam konflik berkepanjangan yang terjadi di negeri yang dipimpin Presiden Bashar Al Assad itu.

Posisi Rusia dan Arab Saudi bahkan saling bertentangan dalam menyikapi konflik Suriah. Rusia selama ini dikenal sebagai negara yang selalu membela Suriah. Sementara Arab Saudi dalam posisi mendukung pemberontak menggulingkan rezim Assad.

Rusia berkali-kali mengecam keras tindakan asing yang ikut campur dalam konflik Suriah. Sementara Saudi mendukung segala upaya penggulingan Assad.

Teranyar, sikap kedua negara saling bertolak belakang dalam menanggapi serangan udara AS bersama Inggris dan Perancis ke Suriah pada pertengahan April lalu. Ketiga negara itu mengklaim bahwa serangan udara menargetkan sejumlah fasilitas senjata kimia milik Suriah.

Presiden Assad telah membantah tuduhan sekutu bahwa militer Suriah melakukan serangan kimia di Douma pada tanggal 7 April lalu.

Saudi mendukung penuh serangan udara tersebut. Menurut negeri yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz as Saud itu, serangan AS dan sekutu merupakan respon yang benar atas kejahatan rezim Assad terhadap warga sipil.

"Arab Saudi mendukung penuh serangan-serangan yang dilancarkan Amerika Serikat, Prancis dan Inggris terhadap Suriah karena mereka mewakili respons untuk kejahatan rezim (Suriah)," bunyi pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Saudi tanggal 14 April lalu.

Sementara Rusia mendukung penuh Assad. Negeri yang dipimpin Vladimir Putin itu bahkan tegas menyebut tidak ada bekas serangan kimia di Douma, seperti yang diyakini AS dan sekutunya.

Atas alasan itu semua, maka tidak heran jika laga pembuka Piala Dunia 2018 ini akan kental dengan cita rasa konflik Suriah.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani