Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pamerkan Batik ke Negeri Kangguru

Usung Tema 'Swara Djiwa' Ronald Moreno Gelar Fashion Show Batik di Australia
Oleh : Suci Ramadhani
Senin | 21-05-2018 | 14:04 WIB
roland-morinho.jpg Honda-Batam
Ronald Moreno, seorang fashion designer dari Batam, Indonesia (Foto: Suci Ramadhani)

BATAMTODAY.COM, Batam - Batik sudah termasuk dalam kebudayaan asli Indonesia. Bahkan tak heran jika batik sudah masuk ke kancah internasional. Bahkan, batik pun tidak hanya digunakan pada pakaian resmi, pada keseharian pun batik akan memberikan kesan tersendiri bagi pemakainya.

Seperti yang dikatakan oleh Rifkha, pemilik olshop yang menjual berbagai macam tas dari beragam etnik ini, mengaku sejak masa SMA suka dengan berbau etnik, termasuk juga batik. Karena baginya hal yang berbau etnik, berkesan elegan, simple, dan lucu.

"Kalau pakaian yang ada etnik batiknya itu berkesan elegan, modis. Jadi percaya diri pakainya," ujar Rifkha, Senin (21/5/2018).

Pakaian batik juga berkesan istimewa bagi Luhung Esa Pertiwi. Fashion designer ini menggunakan batik saat acara resmi, seperti meeting dengan klien atau seminar. Tapi terkadang sehari-hari, ia gunakan pakaian yang ada etnik nusantaranya juga.

"Kalau untuk sehari-hari paling celana kulot batik mix sama kaos polosan atau tunik batik sama celana denim. Basic mix matchnya. Saya suka sama west batik, jadi bisa pakai kemeja putih sama celana atau rok gitu," ungkap Luhung.

Tidak hanya Luhung, guru di salah satu Sekolah Dasar di Batam, Anggie, juga menganggap bahwa batik sudah bisa dipakai saat kapan saja. Karena model, motif dan bahan kain yang mengikuti zaman.

"Kalau dulu pas saat tertentu, kalau sekarang bisa kapan aja dan di mana aja," tambahnya.

Batik yang semakin merambah ke kancah internasional, membuat Ronald Moreno, seorang fashion designer dari Batam, Indonesia, ini mempunyai kesempatan untuk mengadakan fashion Show Parliament House Australia dan Festival Warisan Budaya Indonesia di Goyder Square Palmerston Australia. Dengan Tema busana dari Ronald Moreno adalah Swara Djiwa dengan kategori Haute Couture Masterpiece Batik Gown (Koleksi Batik Sumatera X Java).

"Untuk koleksi musim semi atau gugur 2018 ini, Ronald Moreno mengeluarkan 20 Masterpiece Couture Batik Gown. Saya mencoba mengangkat, menggali dan mendalami motif-motif kain Batik Sumatera X Jawa," kata Ronald Moreno.



Dengan menampilkan suguhan warna-warna khas Batik Pesisir yang penuh dengan warna-warna cerah nan energik seperti orange, burgundy, green navy dan juga ada batik Jawa, serta kain motif tenun lombok yang terkenal dengan warna-warna klasik nan elegant, seperti gold, brown, off white, grey atau silver dan pastel yang dipadukan dengan warna hitam berbahan brocade, silk, chiffon & satine, membuat look gaun-gaun indah ini menjadi lebih bernyawa dan berkelas.

Ciri khas dari garis rancangan Ronald Moreno ini bernuansa glamour mysterious dengan sentuhan berbagai macam aplikasi payet bebatuan, mutiara, swarovsky dan lace terbaik yang ada di Indonesia.

Dengan mengabungkan budaya traditional timur Indonesia dengan sentuhan barat nan modern dalam sebuah karya busana cukup sulit untuk direalisasikan dalam bentuk nyata, karena tidak semua orang bisa melirik batik untuk dijadikan sebuah pilihan adibusana ke berbagai acara.

"Tapi dengan selembar batik klasik yang dirancang dengan tidak meninggalkan budaya tetap mengikuti mode terkini yang disulap menjadi sebuah mahakarya dan dengan diusungnya konsep 'Swara Djiwa', saya mencoba mengekspresikan seluruh keheningan hati dalam mata terpenjam melukiskan perjalanan warna warni kehidupan dunia ini dengan penuh imajinasi, khayal yang tinggi dan misteri," ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa dengan karyanya mencoba untuk membebaskan jiwa yang terpendam dan terkekang dalam sebuah drama kehidupan. Ketika raga terbelenggu disitu 'Swara Djiwa' terpanggil untuk berkarya.

Editor: Udin