Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Skandal 1MDB, Mahathir Sebut Istri Najib Bakal Diperiksa
Oleh : Redaksi
Sabtu | 19-05-2018 | 10:04 WIB
najib2.jpg Honda-Batam
PM Malaysia Mahathir Mohamad menyebut kemungkinan pemeriksaan istri eks-PM Malaysia Najib Razak, Rosmah Mansor terkait skandal korupsi 1MDB (Foto: AFP PHOTO)

BATAMTODAY.COM, Malaysia - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, tak menutup kemungkinan istri Najib Razak, Rosmah Mansor, ikut diperiksa terkait dugaan korupsi lembaga investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang menjerat nama suaminya sebagai pendiri.

Mahathir mengatakan seluruhnya bergantung dari penilaian otoritas yang terlibat langsung dalam penyelidikan kasus tersebut.

"Kami akan menyelidiki kasus kriminal yang dilakukan oleh siapa pun," kata Mahathir, Jumat (18/5/2018).


"Semua bergantung pada otoritas yang terlibat [penyelidikan], termasuk polisi, lembaga pemberantasan korupsi Malaysia, dan sejumlah pihak terkait lainnya," lanjutnya kepada wartawan seperti dikutip Selangor Kini.

Sejak menjabat sebagai PM, Mahathir mendesak percepatan penyelidikan kasus yang disebut berperan besar dalam kekalahan Najib di pemilihan umum Malaysia 9 Mei lalu.

Sehari setelah dilantik pada 10 Mei, Mahathir juga memerintahkan imigrasi Malaysia untuk mencegah Najib dan istrinya ke luar negeri.

Polisi telah menggeledah sejumlah properti tempat yang terkait Najib, termasuk kediaman resmi maupun kondominium pribadinya. Kepolisian menyita ratusan barang mewah milik Rosmah. Termasuk 284 tas mewah, perhiasan dan uang tunai.

Meski begitu, pengacara Najib, Harpal Singh Grewal menyatakan barang-barang tersebut disita dalam rangka penyelidikan di bawah Undang-undang Anti-Pencucian Uang dan Undang-undang Anti-Pendanaan Terorisme.

Mahathir meyakini jaksa Malaysia bisa segera mendapatkan bukti yang cukup untuk menuntut Najib dalam kasus ini.

Pria 92 tahun itu bahkan telah meminta sejumlah negara yang ikut membuka investigasi kasus 1MDB seperti Amerika Serikat, Singapura, hingga Swiss untuk membantu penyelidikan terkait aliran dana lembaga tersebut.

Kasus dugaan penyalahgunaan dana 1MDB merongrong Najib sejak harian Wall Street Journal edisi Agustus 2015 memuat artikel, yang berisi dugaan bahwa dana lembaga yang berjumlah sekitar US$700 juta berpindah ke rekening pribadinya. Skandal 1MDB itu juga diduga berperan dalam kekalahan koalisi Barisan Nasional dalam pemilihan umum (pemilu) Malaysia.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Udin