Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Jokowi Minta Perbankan Sediakan Kredit Pendidikan
Oleh : Redaksi
Kamis | 15-03-2018 | 17:26 WIB
jokowi11.jpg Honda-Batam
Presiden Jokowi. (Foto: ANTARA)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta perbankan nasional menyediakan kredit pendidikan (student loan) agar memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan tanah air.

"Saya ingin memberi PR, memberi pekerjaan rumah kepada bapak ibu sekalian dengan yang namanya student loan atau kredit pendidikan," kata Presiden saat berbicara dengan para pimpinan bank umum Indonesia yang dikumpulkan di Istana Negara Jakarta, Kamis.

Kepala Negara mengungkapkan kredit pendidikan ini sudah diterapkan di Amerika Serikat. Bahkan Presiden menyatakan kekagetannya karena nilai outstanding seluruh kredit pendidikan negara di AS itu telah melampaui total pinjaman kartu kredit.

"Total pinjaman kartu kredit di AS sekarang 800 miliar dolar AS, sedangkan total kredit pendikan di AS 1,3 triliun dolar AS," ungkap Jokowi.

Menurut Presiden, jika di negara Indonesia bisa seperti ini, maka kredit konsumtif akan pindah ke hal-hal yang produktif dan visi ke depan. "Tolong ini dipelajari," kata Jokowi.

Dia menilai pengelolaan kredit perbankan bisa memberikan dampak positif bagi Tanah Air, misalnya memberikan nilai tambah pada dunia pendidikan dan pengembangan intelektual anak bangsa.

"Jadi tolong potensi-potensi inovasi menjadi perhatian serius kita. Karena kalau tidak berinovasi nantinya orang akan ambil. Itu pasti," ujar dia.

Presiden juga berharap perbankan nasional juga melirik semakin maraknya start up, sektor pariwisata dan sektor gaya hidup (lifestyle).

"Semakin ramainya orang jualan online di Facebook, di Youtube. Di situ ada peluang sangat besar dalam menyalurkan kredit kepada usaha-usaha kecil untuk bergeser ke platform-platform digital," kata Presiden.

Menurut Jokowi, perbankan nasional harus pro aktif membantu UKM-UKM untuk pindah ke platform digital. "Arahkan meraka, pengaruhi mereka agar ke flatform digital," katanya.

Sumber: ANTARA
Editor: Yudha