Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Miris, Sekolah di Anambas Krisis Guru PKN
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 12-03-2018 | 12:02 WIB
Asiah-anambas.jpg Honda-Batam
Sekretaris Disdikpora Anambas, Asiah. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kepulauan Anambas mengalami kelangkaan pada guru bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Hal tersebut diakui menjadi kelemahan untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air para generasi muda.

"Kita mengalami kelangkaan guru bidang studi PKN. Sementara PKN ini merupakan pendidikan yang mengajarkan norma dan nilai-nilai nasionalis," ujar Sekretaris Disdikpora Anambas, Asiah, Senin (12/3/2018).

Asiah menjelaskan, selain mengajarkan norma dan nilai-nilai nasionalis, PKN juga dijadikan syarat untuk kenaikan kelas.

Menurutnya kelangkaan guru PKN tersebut karena minimnya niat mahasiswa-mahasiswi untuk menjadi guru di wilayah perbatasan dan daerah terluar.

"Mungkin ada mahasiswa yang mengikuti jurusan kewarganegaraan. Tetapi tidak semua mau menjadi guru di daerah perbatasan maupun daerah kepulauan. Upaya yang kita lakukan mungkin berkoordinasi dengan sejumlah universitas untuk menjalin kerja sama. Agar mahasiswa bisa ditempatkan di Anambas," jelasnya.

Asiah menyinggung, Disdik Anambas juga kekurangan guru matematika dan guru olahraga. Dia berharap, penerimaan CPNS tahun 2018 formasi tersebut lebih diprioritaskan.

"Mata pelajaran ini sangat berpengaruh bagi kehidupan generasi muda. Seperti olahraga yakni tentang kesiapan fisik, sementara matematika juga merupakan mata pelajaran yang masuk pada Ujian Nasional (UN). Sejauh ini kami belum mengetahui formasi tenaga pendidik dari kepegawaian, dan kami sudah melaporkan jumlah kekurangan guru yang dialami sekolah," ungkapnya.

Asiah men?gakui, kekurangan guru di Anambas juga sangat mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan. Bahkan sejauh ini Disdik juga belum memberikan bekal kepada tenaga pengajar.

"Kekurangan guru sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Dan kami hanya memberikan pelatihan metode pembelajaran dan penilaian. Untuk pendalaman ilmu belum ada," akunya.

Editor: Gokli