Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terkait Bakteri Listeria, Wabup dan Karantina Sidak Kios Buah di Karimun
Oleh : Wandy
Rabu | 07-03-2018 | 19:50 WIB
wabup-sidak-ke-pasar-buah.jpg Honda-Batam
Wakil Bupati Karimun bersama Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Satpol PP dan Karantina Karimun memonitoring ke pasar dan kios-kios di Karimun (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Wakil Bupati Karimun, Anwar Hasyim bersama Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Satpol PP dan Karantina Karimun melakukan monitoring ke pasar dan kios-kios buah yang ada di Karimun. Monitoring itu dilakukan terkait temuan buah rock melon (Cantaloupe) yang mengandung bakteri 'Listeria Monocytogenes'.

Untuk diketahui, Listeria Monocytogenes merupakan bakteri gram positif yang bersifat patogen, baik pada hewan maupun manusia. Di mana bakteri ini tumbuh optimal pada suhu minus 2 derajat celcius hingga 50 derajat celcius sehingga lebih tahan terhadap panas dan mampu berkompetisi dengan organisme lain, khususnya pada suhu dingin di kulkas.

Listeria Monocytogenes sebenarnya tidak mutlak berada pada buah melon saja, karena bakteri ini tersebar luas di air, pakan ternak, limbah rumah pemotongan hewan, susu, bahkan kotoran manusia/hewan.

"Bakteri ini dapat mengkontaminasi ke bahan pangan lain seperti sayuran mentah, buah, salad, susu murni, daging, keju dan produk pangan dengan pengolahan minimal atau tanpa pengolahan lebih lanjut," kata PJ Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pelabuhan Kabupaten Karimun, Rahman Hidayah, Rabu (7/3/2018).

"Bakteri ini bisa menyebabkan aborsi pada wanita hamil, radang selaput otak pada orang dewasa hingga menyebabkan kematian, tapi digarisbawahi, jika kekebalan tubuh kita baik dan pola makan sehat, hal ini bisa dicegah," tambahnya.

Sedangkan Wakil Bupati Karimun, Anwar Hasyim mengatakan, "Karimun merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia, yang melakukan impor buah tersebut dari Australia. Untuk itu Karimun menjadi zona rawan untuk masuknya buah melon ini," imbuhnya.

Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan, baik di pasar maupun di kios-kios yang ada di Karimun tidak ditemukan adanya buah rock melon dari Australia, namun demikian tetap waspada.

Sebelumnya, tiga UPT Karantina Kepri, yakni Karantina Batam, Tanjungpinang dan Karimun melakukan kunjungan ke Kanwil DJBC Khusus Kepri untuk berkoordinasi terkait pengawasan lalu lintas semua komoditas pertanian.

Editor: Udin