Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Siapkan Kawasan Khusus untuk Universitas Asing
Oleh : Redaksi
Kamis | 22-02-2018 | 12:14 WIB
natsir-7.jpg Honda-Batam
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Natsir.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Indonesia menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang nantinya diisi cabang dari sejumlah universitas dan perguruan tinggi asing.

Kawasan itu dibangun di wilayah Tangerang, Banten, dengan memanfaatkan lahan milik Kementerian Pertanian seluas 30 hektare.

Pemusatan perguruan tinggi asing dalam KEK tersebut, merupakan syarat yang masuk dalam undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

"Ini yang kami lokasikan ada di Tangerang, jadi kami cari lahan yang bisa dijangkau dari Jakarta. Insentifnya (dalam KEK) itu ya masalah perizinan, masalah tenaga kerjanya hingga masalah perpajakannya," jelas Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Natsir, Rabu (21/2/2018).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan Presiden Joko Widodo meminta agar sektor pendidikan juga mendapat insentif fiskal.

Saat ini, jelas Natsir, pemerintah tengah berdiskusi dengan beberapa universitas asing dari Amerika Serikat, Inggris dan Australia untuk bisa menempati lokasi tersebut.

"Dari Inggris itu Imperial College, Cambridge University. Australia juga ada Monash University dan The University of Melbourne. Dari Amerika ada MIT. Nanti kami coba komunikasikan lagi lebih intensif," tambah Nasir.

Dirinya menambahkan, masuknya perguruan tinggi asing di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa Indonesia secara global. Mengingat saat ini hanya tiga perguruan tinggi di Indonesia saja yang masuk dalam perguruan tinggi terbaik dunia.

"Kami ingin menarik profesor dan dosen luar negeri ke dalam negeri, supaya kita itu meningkat lebih baik (pendidikannya). Bayangkan kita cuma tiga perguruan tinggi yang masuk 500 besar. Malaysia dan Singapura dia sudah lebih baik dan cepat, sedangkan Indonesia tidak pernah berpartner dengan perguruan tinggi asing," jelasnya.

Sumber: CNBC Indonesia.com
Editor: Gokli