Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketika Kota Romatis Paris Itu Terancam Banjir
Oleh : Redaksi
Sabtu | 27-01-2018 | 19:51 WIB
paris-banjir.jpg Honda-Batam
Sungai Seine sudah meluap ke banyak pinggiran sungai utama di Prancis itu (Sumber foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, Paris - Rumah dan usaha di sepanjang pinggir Sungai Seine di Paris waspada saat luapan sungai mengancam membanjiri pinggirannya.

Beberapa laporan menyebut sebagian ruang bawah tanah di Paris telah terendam air setelah sungai tersebut meluap akibat hujan deras.

Seine diperkirakan akan meluap lebih jauh akhir pekan ini, membuat ketinggian air bertambah beberapa meter di atas kondisi normal.

Banyak jalan yang sudah tergenang air. Perahu lalu lintas, termasuk kapal turis yang terkenal ibukota, juga telah terganggu.

Tinggi air di sungai diperkirakan mencapai puncaknya sekitar 6 m, setidaknya 4 m di atas kondisi normal.

Patung seorang tentara Krimea yang dikenal sebagai Zouave di Pont de l'Alma telah lama digunakan sebagai penanda ketinggian air di kota itu.

Pada hari Jumat, air mencapai paha patung itu tidak setinggi banjir tahun 1910, yang sampai ke leher patung dan merendam kota itu selama dua bulan.

Layanan kereta komuter yang sibuk, RER C, telah ditangguhkan sampai minggu depan.

Sementara itu, museum Louvre telah menutup bagian bawahnya yang berisi kesenian Islam.

Di pinggiran kota Villeneuve-Saint-Georges, banjir memaksa penduduk menggunakan kapal sebagai moda transportasi.

Banjir juga memaksa pergerakan penduduk kota lain, populasi tikus.

Hewan pengerat itu dipaksa keluar dari selokan Paris, dilaporkan media France 24, membuat hama tikus kota tampak jauh lebih banyak dari biasanya.

Periode hujan Desember-Januari ini menjadi rekor musim terbasah ketiga, menurut layanan cuaca nasional Prancis.

Walikota Paris Anne Hidalgo mengatakan bahwa kota tersebut sedang mengatasinya, namun mengatakan bahwa banjir tersebut, bersama dengan gelombang panas musim panas baru-baru ini, "jelas menjadi pertanyaan bagaimana kota itu beradaptasi dengan perubahan iklim".

Dia juga memperingatkan bahwa ketinggian air akan bertahan hingga minggu depan, dan banjir "mereda perlahan" karena tanah digenangi air di wilayah tersebut.

Sumber: BBC
Editor: Udin