Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sebelum Menjelajah dengan Motor Trail, Sebaiknya Periksa 6 Hal Ini
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 19-01-2018 | 14:38 WIB
motor-trail1.jpg Honda-Batam
Motor Trail. (Foto: Otomaniac)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Hobi mengendarai sepeda motor petualang (trail) ternyata cukup berkembang dalam beberapa tahun belakangan, ditandai dengan tumbuhnya jumlah pengguna motor 'lincah' tersebut dengan berbagai pilihan model yang disediakan oleh pabrikan di Indonesia.

Di sisi lain, karakteristik berkendara di jalan raya jauh berbeda dengan cara berkendara di jalan berlumpur, perbukitan maupun berpasir.

Agar tetap lancar saat menjelajah jalanan menantang, Astra Honda Motor membagi sejumlah tips kepada pehobi motor trail yang ingin memeriksa kendaraannya sebelum berpetualang, berikut ulasannya.

1. Oli
Bagi para off roader, berkendara dengan sering membuka dan menutup handle gas merupakan hal yang lumrah sesuai dengan kondisi jalan. Dengan karakter seperti itu, kerja mesin lebih maksimal dan mesin cepat panas sehingga oli mesin lebih mudah menguap.

Oleh karena itu, disarankan menggunakan oli mesin dengan tingkat keenceran yang cukup tinggi seperti pada varian AHM Oil MPX-1 10W-30. Standar yang dikeluarkan AHM, setiap 4.000 km disarankan melakukan pergantian oli mesin.

Akan tetap para off roader harus lebih sering melakukan pengecekan dengan cara melihat stik level oli mesin apakah masih sesuai dengan standar ketinggian oli atau kurang dari standar. Jika ada dibatas bawah, maka tambahkan oli baru sampai dengan batas tengah.

2. Atur gas dan kopling
Permainan gas merupakan hal sering dilakukan di dunia off road. Pengaturan throttle gas atau tuas gas menjadi perhatian lebih bagi para off roader. Untuk mendapatkan tarikan motor yang responsif, para rider dapat mempertahankan jarak bebas tuas gas dengan jarak 2-6 mm.

Adapun kopling, permasalahan yang biasa terjadi pada dunia off road maupun on road adalah kopling slip. Hal itu dapat dicegah dengan cara menjaga jarak main bebas kopling sebesar 10-20 mm dan hindari penggunaan setengah kopling bersamaan putaran handle gas yang tinggi.

3. Rantai roda
Pencinta off road pasti sering mengalami gesekan pada rantai roda motor anda, hal ini akibat hausnya pada rantai roda maupun swing arm kendaraan.

Rantai roda yang kendor dapat langsung mengenai swing arm motor sehingga perlu pengecekan drive chain slider pada bagian depan dan belakang dari swing arm motor, serta kencangkan rantai roda sebelum bermain off road.

Hal yang kedua, jangan pernah mencuci rantai roda dengan minyak sembarangan namun cukup lumasi dengan chain lube untuk menjaga kehausan dari rantai roda.

4. Rim Lock
Rim Lock atau stopper ban yang sering disebut dengan enduro, merupakan perangkat mekanis yang berfungsi mengunci velg antara ban dalam dan ban luar, khususnya saat ban berkeadaan kurang tekanan angin.

Hal itu dapat berpotensi mengakibatkan slipnya ban dalam dan robeknya pentil ban kendaraan. Pada All New CRF150L, velg depan dan belakang motor sudah disediakan lubang yang dapat dipasangi oleh Rim Lock.

5. Steering
Motor trail ini memang sangat cocok untuk manufer loncat-loncatan. Namun rider harus sering mengecek steering stem dengan cara mencoba kelancaran dari steering kemudi, saat belok ke kanan maupu ke kiri.
Jika steering stem kendaraan seret atau terlalu kendor saat manuver berbelok, segeralah datang Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) sebagai bengkel resmi motor Honda untuk dilakukan setting atau pergantian bearing pada sterring stem.

6. PGM-FI
All New CRF150L dilengkapi sensor bank angle yang berfungsi mematikan mesin otomatis ketika motor mengalami kemiringan 55 derajat selama 5 detik ketika terjatuh.

Untuk itu, pengendara tidak perlu panik jika mengalami hal itu. Cukup tegakkan kendaraan, posisi kunci off-kan kemudian di on-kan kembali kemudian hidupkan ulang motor.

Namun jangan khawatir, apabila motor dalam keadaan miring karena gaya sentrifugal saat berbelok, mesin akan tetap menyala.

Salah satu keuntungan lainnya, PGM-FI Honda dapat menyesuaikan kondisi lingkungan saat berkendaraan tanpa perlu mengatur campuran bahan bakar dan udara saat berpindah-pindah lingkungan.

Sumber: ANTARA
Editor: Yudha