Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terkait Kelangkaan Obat dan Kacaunya Pelayanan RSUD

Komisi IV DPRD Minta Direktur Baru Harus Berani 'Bersihkan Benalu' di RSUD Embung Fatimah Batam
Oleh : CR-17
Kamis | 18-01-2018 | 09:26 WIB
RSUD-Batam-991.jpg Honda-Batam
RSUD Embung Fatimah Batam (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Terkait banyaknya keluhan masyarakat Batam menyangkut kekurangan stok obat dan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, anggota Komisi IV DPRD Batam, Udin P Sihaloho menegaskan hal itu harus ditinjau lebih serius lagi.

"Untuk tahun ini saja, kami dari Komisi IV DPRD Batam menganggarkan Rp18 miliar ke rumah sakit plat merah tersebut untuk pengadaan obat. Kalau ternyata masih ada pasien yang mengeluh dengan pelayanan di RSUD Embung Fatimah atau ketiadaan obat, saya tak bisa bilang itu rumah sakit atau bukan," ujar Udin.

Untuk tipe RSUD Embung yang disandang sekarang tipe B, lanjut Udin, hal tersebut patut dipertanyakan. Sebab rumah sakit lain bertipe C saja misalnya RS Elisabeth, itu bisa memberikan pelayanan yang baik ke pasien.

"Saya yakin dari RSUD pastinya banyak pasien yang lebih memilih atau beralih ke rumah sakit lainnya bertipe di bawahnya. Makanya sudah selayaknya RSUD Embung Fatimah berbenah dan memberikan pelayanan yang baik ke pasien," terang Sekretaris Komisi IV DPRD Batam ini.

Untuk direktur baru RSUD Embung Fatimah yang terpilih sekarang ini, Komisi IV DPRD Batam ingin melihat seperti apa nantinya dia bekerja.

"Kalau Direktur baru ini berani memangkas pegawai yang bandel atau yang tak siap bekerja, kami sangat mengapresiasinya. Tapi tak cukup bentuk apresiasi dari kami hanya seperti itu. Saat di dalam penggunaan anggaran, bisa nggak Direktur yang baru melakukannya secara transparan. Artinya bila di bulan Februari nanti masih juga terjadi ketiadaan obat, ini sudah jelas-jelas sewajarnya KPK yang harus turun, bukan lagi BPK," kata Udin.

"Kalau toh pelayanan dan obat masih langka, berarti masih banyak benalu di RSUD Embung Fatimah yang harus diberantas. Ini tugas dan tantangan Direktur yang baru untuk membersihkannya. Berani tidak untuk membersihkan benalu ini," paparnya.

Editor: Udin