Komisi VI DPR Setujui Rp1,820 Triliun

Pagu Anggaran Masih Minim, BP Batam Upayakan Tambahan dari PNBP
Oleh : Nando Sirait
Sabtu | 22-09-2018 | 13:40 WIB
lukita11.jpg
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Komisi VI DPR RI yang membidangi industri dan perdagangan, menyetujui pagu anggaran Badan Pengusahaan (BP) Batam tahun 2019 sebesar Rp 1,820 triliun.

Persetujuan ini dicapai dalam rapat kerja yang dihadiri Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, Selasa (18/9/2018) lalu di Jakarta yang dipimpin Ketua Komisi VI DPR RI, Teguh Juwarno.

Selanjutnya dari rapat tersebut akan disinkronisasikan dengan Badan Anggaran DPR RI.

"Pertemuan kemarin soal pagu anggaran. Sudah disetujui sesuai dengan angka yang diputuskan Menteri Keuangan dan bagian perencanaan sebesar Rp 1,820 triliun," ujar Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Sabtu (22/9/2018).

Namun, Lukita menilai pagu anggaran BP Batam 2019 masih kurang. Idealnya sesuai usulan BP Batam, paling tidak butuh sekitar Rp2 triliun. Karena itu, pihaknya pun mengusulkan tambahan anggaran yang bersumber dari rupiah murni. Itu untuk mendukung pembangunan dan pengembangan infrastruktur di Batam.

Lukita berharap, usulan tersebut bisa dikabulkan. Kendatipun ia paham, kondisi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) saat ini terbatas.

"Kalau bisa diberikan tambahan, alhamdulillah. Kalau tidak, kita akan upayakan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BP Batam," kata Lukita.

Sementara itu dalam rapat kerja tersebut, Teguh mengatakan, anggaran sebesar Rp1,820 triliun akan dialokasikan untuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis di BP Batam sebesar Rp793,055 miliar. Kemudian untuk program pengelolaan dan penyelenggaraan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam sebesar Rp1,027 triliun.

"Komisi VI DPR RI juga menerima usulan tambahan anggaran BP Batam tahun 2019 yang bersumber dari rupiah murni sebesar Rp225 miliar. Untuk pengembangan Bandara Hang Nadim sebesar Rp200 miliar dan pengembangan jalan kolektor kawasan strategis nasional sebesar Rp25 miliar," ujar Teguh.

Sementara itu, dalam mengembangkan Batam, ada beberapa proyek yang akan dikerjakan BP Batam. Terbagi dalam beberapa tahapan. Untuk proyek jangka pendek tahap satu misalnya. BP Batam akan mengembangkan Bandara Hang Nadim. Nilai investasinya sebesar 191 juta dolar Amerika. Kemudian membangun kota logistik di Hang Nadim. Luasnya diperkirakan mencapai 1.782 hektar. Nilai investasinya mencapai 1,3 miliar dolar Amerika.

Proyek jangka pendek tahap dua, BP Batam akan fokus pada sektor pariwisata. Yakni dengan mengembangkan kawasan agrowisata Marina seluas 116 hektare. Di sana akan diisi wisata agrikultural, perikanan, rekreasi dan lainnya. Kemudian pengembangan kawasan Tanjungriau Fisherism. Luasnya mencapai 3,93 hektare terdiri dari 2,23 hektare lahan di laut dan 1,7 hektare lahan di darat. Tanjungriau Fisherism ini direncanakan menjadi pusat atraksi snorkeling dan pusat kuliner makanan laut. Termasuk dengan pengembangan Camp Vietnam di Galang.

Sedangkan untuk proyek jangka pendek tahap ketiga, BP Batam akan fokus pada pembenahan utilitas air. Ada juga rencana proyek masa depan. Seperti pembangunan Pelabuhan Batuampar, pengembangan Light Rail Transit (LRT) dan pembangunan resort budaya patung elang di Sekupang.

Editor: Yudha