Ratusan Mahasiswa di Batam Gelar Aksi Tolak Obyek Vital Jadi Tempat Politik Praktis
Oleh : Suci Ramadhani
Minggu | 12-08-2018 | 15:04 WIB
demo_mahasiswa_batam.jpg
Ratusan mahasiswa menggelar aksi damai di Alun-alun Pemko Batam (Foto: Suci)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ratusan mahasiswa Universitas Kepulauan Riau (Unrika) dan Ibnu Sina, serta sejumlah organisasi yang ada di Kota Batam menggelar deklarasi Batam Damai di Alun-alun Engku Putri, Batam Center, Minggu (12/8/2018).

Dalam aksi tersebut, mereka berjalan santai di sepanjang kawasan Kantor Wali Kota Batam dengan membawa spanduk bertuliskan #tolakaksidiobjekvital dan #tolakpolitikpratisditempatibadah#.

Hal itu mereka lakukan untuk menolak adanya aksi di kawasan objek vital dan kegiatan politik praktis di tempat ibadah, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu dikawasan Bandara Hang Nadim dan Masjid Agung Batam Center.

Koordinator aksi, Tongku April Muda Hasibuan, dalam deklarasinya meminta kepada MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota Batam agar segera mengeluarkan fatwa larangan menggunakan tempat ibadah untuk kegiatan kampanye terselubung maupun politik praktis lainnya, karena bisa mengganggu orang yang menggunakan tempat ibadah tersebut.

"Kita juga meminta kepada Bawaslu dan Panwas untuk mengawasi kegiatan politik praktis yang tidak sehat. Meminta KPU untuk mengawasi dan melakukan penindakan terkait kegiatan politik praktis maupun terselubung di tempat ibadah. Meminta pihak kepolisian menindak tegas segala pelanggaran hukum, sesuai UU yang berlaku di NKRI," ujarnya saat membacakan deklarasi Damai di Bundaran BP Batam.

Aksi yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat di tempat vital, menurut Tongku, merupakan sebuah tindakan yang tidak dibenarkan. Untuk itu dia berharap agar masyarakat Kepri, khususnya Kota Batam, untuk tidak melakukan aksi di tempat objek vital nasional karena dikhawatirkan mengganggu kenyamanan dan ketentraman dalam melakukan aktivitas.

"Dikhawatirkan dengan adanya kegiatan politik pratis ditempat ibadah dapat menimbulkan perpecahan umat beragama, dan kita sangat membenci dan meminta parpol untuk tidak kampanye mengatasnamakan agama, karena di Indonesia ini sendiri tidak hanya ada 1 agama, tetapi ada 6 agama,"jelas.

Dari pantauan BATAMTODAY.COM, deklarasi berjalan dengan aman dan kondusif tanpa ada masalah apapun. Beberapa anggota polisi juga terlihat sigap mengawal kegiatan sampai selesai.

"Terima kasih kepada korlap kita Saipudin, Habibi dan Fahru Rozi Dalimunthe yang telah bisa memandu kawan-kawan kita ini sehingga acara Batam Damai hari ini berjalan dengan baik," tutupnya.

Editor: Surya