Unjuk Rasa Disdik Kepri, Massa Dihadang Kelompok Berseragam Ormas PP
Oleh : Ismail
Selasa | 12-12-2017 | 18:50 WIB
Demo-di-disdik-Kepri.jpg
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam PMII cabang Tanjungpinang-Bintan mendatangi Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepulauan Riau, kawasan Dompak (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sebelum menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Kepri, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam PMII cabang Tanjungpinang-Bintan terlebih dahulu mendatangi Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepulauan Riau, kawasan Dompak.

Aksi unjuk rasa di Disdik pun sempat ricuh. Pasalnya, massa pengunjuk rasa dihadang puluhan orang berseragam Ormas Pemuda Pancasila (PP). Aksi saling dorong pun tak terelakkan.

"Mereka (PP-red) menghalangi kami," ujar Koordinator aksi Hairun Amirin, Selasa (12/12/2017).

Aksi tersebut langsung mendapat perhatian petugas kepolisian yang berjaga. Para petugas pun berupaya melerai aksi ricuh di antara kedua massa tersebut.

Menurut Hairun, pihaknya melakukan aksi tersebut dengan damai. Yakni dengan maksud menyampaikan protes mereka terhadap penerimaan beasiswa jalur umum yang dinilai tidak transparan. Oleh karena itu, dirinya bersama rekan mahasiswa ingin meminta penjelasan serta kebijakan dari pihak Disdik untuk menyelesaikan beberapa persoalan yang terjadi dalam sistem penerimaan beasiswa tersebut.

Namun, lanjutnya, aksi tersebut malah dihadang massa dari PP. Bahkan, PPTK penerimaan beasiswa yang berstatus ASN, Sumantri, saat menghadap para pendemo masih menggunakam seragam PP.

"Kami menemukan 35 nama ganda penerima beasiswa itu. Dan dalam penerimaan itu tidak jelas indikator seleksi penerimanya. Tapi, dihadang dengan PP. Bahkan, Pak Sumantri selaku PPTK saat menghadapi kami masih berseragam PP," katanya.

Kepala Disdik Kepri, Arifin Nasir, saat menghadapi para pengunjuk rasa menegaskan, sistem seleksi yang dilakukan dalam penerimaan beasiswa tersebut sudah ketat. Bahkan, pihaknya berupaya keras untuk menghindari sistem 'titip-menitip' dalam penerimaan tersebut.

"Demi Allah, tidak ada titip-menitip," tegasnya.

Ia memaparkan, Pemprov Kepri sudah menganggarkan alokasi dana untuk bantuan pendidikan pada tahun 2017 sebesar Rp5 miliar. Bantuan pendidikan tersebut terbagi dua kelompok, yakni Rp3,3 miliar beasiswa kemitraan dan Rp1,7 miliar untuk jalur umum.

Berdasarkan pengumuman kemarin, sebut Arifin, daftar penerima beasiswa jalur umum sebanyak 975 orang. Terdiri dari 650 orang jalur berprestasi dan 325 jalur kurang mampu.

"Memang target kita 2 ribu untuk jalur umum. Tapi, karena keterbatasan anggaran hanya 975 yang bisa kita berikan," tuturnya.

Terkait 35 nama ganda dalam daftar penerima, terang Arifin, pihaknya sudah merevisi kesalahan tersebut. Ia mengakui, hal tersebut memang kesalahan dari pihak panitia yang kurang teliti mendata daftar tersebut.

"Jadi 35 nama ganda itu kita hapus. Dan kita naikkan nama yang dibawahnya sesuai dengan rangking yang memenuhi kriteria penerima," jelasnya.

Editor: Udin