Sebulan Tak Dapatkan Air Bersih

Warga Kijang Lama Tanjungpinang Ini Keluhkan Layanan PDAM Tirta Kepri
Oleh : Roland Hasudungan Aritonang
Rabu | 27-09-2017 | 20:02 WIB
17-52-24-kantor-PDAM-Kepri-01.gif
PDAM Tirta Kepri (Foto: Roland Hasudungan Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Joko, pelanggan PDAM Tirta Kepri dengan nomor 17041 di Perumahan Pondok Kelapa, Jalan Kijang Lama KM 6 Kota Tanjungpinang, mengeluhkan pelayanan PDAM Tirta Kepri Kota Tanjungpinang. Pasalnya sudah satu bulan warga tersebut belum juga mendapatkan aliran air, walaupun ia telah melakukan pembayaran administrasi.

Pelanggan dengan nomor 17041 ini mengatakan, dirinya telah membayar uang andminstrasi ke kantor PDAM Tanjungpinang sebesar Rp1 juta, karena sebelumnya dirinya sempat berhenti berlangganan. Hanya saja, setelah membayar uang administrasi itu, Joko belum juga mendapatkan aliran air dari PDAM.

"Sudah beberapa kali saya ke sana (Kantor PDAM Tanjungpinang), sudah tak terhitung lagi, mungkin ada 10 kali bolak-balik ke sana, tapi ya tetap seperti itu tidak ada penanganan, walaupun sudah dibayar," ujar Joko, Rabu (27/9/2017).

Lebih jauh Joko mengisahkan, dirinya acap kali dipimpong oleh petugas bila datang ke kantor PDAM untuk mempertanyakan tindak lanjut proses pemasangan aliran air miliknya itu. Bahkan pernah satu kali ketika dipertanyakannya, petugas sempat datang ke rumahnya itu, namun hanya melakukan pengecekan sebentar saja lalu pergi dan tidak ada yang diperbaiki.

"Kita ini kan manusia yang butuh air, sementara sumber air aliran PDAM sampai saat ini belum dilakukan perbaikan. Katanya nanti-nanti saja, sudah satu bulan belum juga dikerjakan," katanya.

Sulitnya mendapatkan air bersih karena belum diperbaikinya aliran air PDAM itu ke rumahnya itu, diperparah lagi dengan kondisi sumber mata air sumur di perumahan tersebut yang hampir keseluruhan mendapatkan kesulitan.

"Kita pun tak bisa berbuat banyak untuk mendapatkan hak azasi di Kota Gurindam ini, untuk itu pun saya terpaksa menghemat keuangan dari membeli air eceran, dan terpaksa saya mandi sehari sekali," ucapnya.

Di tempat yang berbeda, bagian staf teknik penanganan kerusakan dan pemasangan PDAM Tanjungpinang, Redinal, mengaku telah melihat dan mengecek kondisi kerusakan tersebut. Hanya saja ia berdalih, mengalami keterbatasan alat dan tenaga sehingga butuh waktu lebih lama lagi.

"Saya sudah bicarakan ke Pak Wahyu selaku atasan saya untuk melakukan ganti pipa pelanggan, saat ini kita pun sedang cek karena pipanya panjang. Saya manusia biasa juga, tak gampang langsung temukan kerusakan di sana," katanya saat ditemui di Kantor PDAM Tanjungpinang.

Terkait pembayaran administrasi, Redinal sempat menunjukkan pembayaran administrasi di file komputer kerjanya. Dari data pelanggan atas nama Joko, pihaknya menerima uang pembayaran administrasi sebesar Rp397 ribu.

"Yang jelas saya tidak tahu kalau pelanggan itu diminta juta-juta seperti itu, tapi setahu saya sesuai data di komputer sebesar Rp397 ribu," pungkasnya.

Editor: Udin