Setelah 5 Tahun dan Sering Alami Defisit, Pemko Tanjungpinang Akhirnya Optimalkan CSR
Oleh : Habibie Khasim
Rabu | 27-09-2017 | 16:15 WIB
Lis-Darmansyah-sosialisasikan1.gif
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Tiga tahun belakangan, Pemerintah Kota Tanjungpinang mengalami defisit yang tidak terbendung. Alhasil, beberapa kegiatan dan program pembangunan ditunda pengerjaannya dan ada juga yang dihapus demi mencukupkan anggaran yang ada.

Akan tetapi, setelah lima tahun, tepatnya di Pemerintahan Wali Kota Lis Darmansyah dan Wakil Wali Kota, Syahrul, akhirnya Pemko Tanjungpinang mengoptimalkan Coorporate Sosial Responsibility (CSR).

Untuk diketahui, aturan tentang adanya peran serta perusahaan untuk membantu pembangunan daerah telah lahir sejak tahun 2001. Namun, Lis-Syahrul tampaknya baru menyadari adanya aturan tersebut dan baru mengoptimalkannya pada tahun 2017 ini.

Hal itu terlihat ketika Pemko Tanjungpinang mulai giat membentuk forum CSR dengan program Tanggungjawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSL).

"Pembentukan forum CSR merupakan salah satu langkah serta upaya guna mengoptimalkan fungsi CSR sebagai sumber pembiayaan pembangunan daerah yang didukung infrastruktur, kepariwisataan, ekonomi pembangunan dan budaya daerah," kata Lis Darmansyah, saat memimpin rapat koordinasi CSR, di ruang rapat Kantor Bappelitbang, Selasa (26/9/2017) kemarin.

Lis mengakui, selama ini program CSR belum termanage dengan baik di Pemko Tanjungpinang. Kebanyakan, perusahaan menyalurkan dana CSR bukan melalui Pemko Tanjungpinang, melainkan dilakukan sendiri oleh masing-masing perusahaan.

"Jika dana CSR dikelola secara optimal, maka penyaluran dana CSR bisa memberi manfaat bagi masyarakat secara luas, contohnya pengembangan olahraga, ekonomi kerakyatan, penataan kota seperti taman-taman, peningkatan kebersihan lingkungan, kesejahteraan sosial dan program yang menyentuh langsung ke masyarakat," kata Lis.

Lis pun akhirnya mengeluhkan tentang sulitnya membangun daerah hanya mengandalkan APBD. Makanya, melalui kemitraan pemerintah dengan BUMN dan sektor swasta, Lis akan mengoptimalkan CSR dari mitranya tersebut untuk membangun Kota Tanjungpinang.

"Sulit rasanya kalau membangun daerah hanya mengandalkan APBD. Melalui kemitraan pemerintah dengan BUMN dan sektor swasta, maka kita bisa membantu masyarakat dan akan mempercepat laju pembangunan di Kota Tanjungpinang," tutur Lis.

Editor: Udin