Anjloknya Pertumbuhan Ekonomi Kepri Diprediksi Bertahan Hingga Akhir Tahun
Oleh : Ismail
Selasa | 26-09-2017 | 18:14 WIB
Panusunan-Siregar-BPS-Kepri.gif
Kepala BPS Provinsi Kepulauan Riau, Panusunan Siregar (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau, Panusunan Siregar, mengaku psimis jika Provinsi Kepri dapat mengejar target pertumbuhan ekonomi pada angka 5,85 persen hingga akhir tahun 2017.

Bahkan, melihat target tersebut dirasa tidak akan mungkin tercapai, mengingat keterpurukan perekonomian Kepri yang saat ini pada titik kritis pada angka 1,52 persen atau menduduki peringkat kedua terendah dibandingkan provinsi lainnya.

"Sangat tidak mungkin. Apalagi, saat ini kita berada di titik dua terendah dibandingkan provinsi lainnya," ujarnya saat penyampaian materi pada seminar 'Hari Statistik Nasional' di Kantor BPS, Jalan Ahmad Yani, Tanjungpinang, Selasa (26/9/2017).

Dalam kegiatan seminar yang mengangkat tema "Membedah Perlambatan Ekonomi Kepri" tersebut, Panusunan memaparkan, ada beberapa sektor yang menjadi pemicu terpuruknya ekonomi Kepri. Yakni, sektor industri pengolahan, infrastruktur, dan pertambangan. Ditambah lagi, selama ini 71 persen geliat eonomi Kepri ditentukan oleh Batam.

"Jika ekonomi Batam meningkat satu persen, maka menyumbang 0,76 persen pertumbuhan ekonomi Kepri. Dan, berlaku sebaliknya jika menurun," terangnya.

Namun, lanjut Panusunan, dari ketiga sektor yang menjadi pemicu dalam merosotnya ekonomi Kepri, 91 persen dipengaruhi oleh sektor pengolahan yang notabene terpusat di Batam. Jadi, bila sektor pengolahan tersebut terganggu atau mengalami kemerosotan yang mendalam, akan sangat mempengaruhi anjloknya pertumbuhan ekonomi Kepri.

"Jadi sudah jelas kenapa ekonomi kita anjlok. Karena, sektor industri di Batam sedang sangat merosot, maka mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kepri," sebut Panusunan.

Oleh karena itu, untuk mengejar peningkatan pertumbuhan ekonomi Kepri, lanjut Panusunan, Pemprov Kepri melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat membuat formula agar pertumbuhan ekonomi menjadi stabil. Yakni, dengan menggali potensi pendapatan di daerah lainnya. Artinya, tidak hanya menjadikan Batam sebagai penyumbang terbesar geliat perekonomian Kepri.

"Dibutuhkan pemerataan sektor industri ke daerah lainnya dengan menggali potensi yang ada di tiap daerah," anjurnya.

Kemudian, tambah Panusunan, Pemerintah Daerah harus menggesa penyerapan anggaran agar pembangunan di seluruh wilayah Kepri bisa terlaksana. Dengan demikian, penyerapan anggaran sebagai salah satu stimulus pertumbuhan ekonomi di suatu daerah dapat tumbuh berkembang.

Ia juga menambahkan, selama ini pihaknya sebagai lembaga acuan pusat pengembangan data selalu membuka diri berkoordinasi bersama Pemerintah Daerah untuk mendeteksi gejala lambannya pertumbuhan ekonomi Kepri.

"Artinya, kami hanya hanya mendeteksi gejalanya. Karena kami yang pegang data. Sedangkan, yang menyediakan solusi pemecahan masalah adalah Pemerintah Daerah melalui OPD. Kami selalu membuka diri berkoordinasi bersama Pemerintah Daerah," tukasnya.

Editor: Udin