Periode Semester I 2017

KPPAD Sebut Kasus Kekerasan Seksual Anak di Kepri Sangat Meresahkan
Oleh : Roland Aritonang
Sabtu | 22-07-2017 | 13:50 WIB
Ketua-KPPAD-Kepri,-Muhammad-Faizal2.jpg
Ketua KPPAD Kepri Muhammad Faisal. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepri mencatat, kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kepri sangat meresahkan.

Ketua KPPAD Kepri Muhammad Faisal mengatakan, periode Januari-Juni 2017, terjadi 90 pengaduan kasus anak dengan jumlah anak yang menjadi korban atau pelaku sebanyak 124 orang.

"Kasus anak yang terjadi di Provinsi Kepri masih didominasi kasus kekerasan seksual dan kasus pencurian," kata Faisal, Sabtu (22/7/2017).

Faisal menjelaskan beberapa kasus yang menonjol di Kepri, dimana kasus ini dari tahun ketahun selalu terjadi setiap tahun?. Sebagaimana jika diurutkan dari kasus yang paling terbanyak kasus kekerasan seksual terhadap anak atau pencabulan anak menempati urutan pertama yaitu dengan jumlah 23 kasus dengan jumlah korban 23 anak.

"Dari 23 orang anak tersebut 2 orang laki-laki dan 21 orang perempuan," kata Faisal.

Adapun jumlah anak yang menjadi korban kejahatan seksual, yang paling terbanyak ditempati oleh Kota Batam dengan jumlah 11 kasus ?dengan rincian korban yaitu 10 orang anak perempuan dan 1 anak laki-laki.

"Posisi kedua ditempati oleh Kota Tanjungpinang dengan jumlah 8 kasus yang seluruhnya menjadi korban 8 orang anak perempuan, dan yang ketiga Kabupaten Bintan dengan jumlah 4 kasus dengan korban 1 anak laki-laki dan 3 orabng korban anak perempuan," ungkapnya.

Sedangkan untuk ?kasus pencurian yang dilakukan anak di Kepri ada sebanyak 7 kasus dengan pelaku anak 16 orang. Hak asuh anak ada sebanyak 22 kasus antalain untuk anak perempuan sebanya 15 orang dan anak laki-laki 12 orang.

Melihat data seperti ini, KPPAD menghimbau secara normatif kepada orang tua kepada anak-anak atau pelajar seharusnya anak itu diarahkan untuk belajar, istirahat, dan harus berada dirumah, jadi pengawasan orang tua perlu dan harus ketat.

"Maka dari itu untuk mengantisipasi hal ini, diperlukan peran orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya," pungkasnya.

Editor: Yudha