Data BPS Maret 2017, Penduduk Miskin di Provinsi Kepri Naik 0,22 Persen
Oleh : Roland Aritonang
Selasa | 18-07-2017 | 10:38 WIB
miskin-011.gif
BPS Kepri merilis pertumbuhan penduduk miskin kurun waktu Maret 2017 naik hingga 0,22 persen. (Foto: Roland Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Tingkat kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Maret 2017 meningkat dibandingkan September 2016. Pertambahan ini mencapai 6.227 jiwa?.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau, Panusunan Siregar menjelaskan jumlah penduduk miskin pAda bulan Maret 2017 sebanyak 125.370 jiwa?. Sedangkan data penduduk miskin pada September 2016 berjumlah 119.143 jiwa?. Jika dipersentasekan maka naik sebesar 0,22 persen.

"Selama periode September 2016 sampai Maret 2017, penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sebanyak 5.301 jiwa? dari 86.189 jiwa? menjadi 91490 jiwa?, demikian juga di daerah pedesaan secara absolut mengalami kenaikan jumlah sebanyak 926 jiwa?," ungkap Panusunan di Kantor BPS Kepri, Senin (17/7/2017).

Menurutnya peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan). Hal ini dapat dilihat pada bulan Maret 2017 makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 67,47 persen.

"Tetapi untuk sumbangan garis kemiskinan bukan makanan terhadap garis kemiskinan pada maret 2017 sebesar 32,53 persen," katanya.

Sementara itu, komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di daerah perkotaan adalah beras, rokok, daging, ?telur ayam ras, sedangkan di pedesaan adalah komoditas beras, rokok, telur ayam ras, dan gula pasir.

"Untuk komoditas bukan makanan, kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan adalah biaya perumahan, listrik dan bensin baik di daerah perkotaan maupun perdesaan," ucapnya.

Jumlah penduduk miskin sangatlah dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita atau perbulannya di? bawah garis kemiskinan

"Selama september 2016 sampai Maret 2017, pertumbuhan garis kemiskinan sebesar 2,11 persen yaitu dari Rp502.653 pada september 2016, sedangkan pada Maret 2017 menjadi Rp513.237," katanya.

Editor: Gokli