Peningkatan Pemudik Capai 20 Persen, Tambahan Armada Kapal Jelang Lebaran Nihil
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 08-06-2017 | 17:38 WIB
parkir-si-pelabuhan-SBP.gif
Kondisi Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang yang ?kumuh (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Provinsi Kepri memprediksi, jumlah pemudik lebaran Indul Fitri tahun ini, mengalami peningkatan 20 persen melalui transportasi darat, udara dan laut.

Kendati mengalami peningkatan, Kepala Dinas Perhubungan Kepri, Jamhur Hidayat, mengatakan bahwa tidak ada penambahan armada Kapal Laut tahun ini, untuk mengangkut pemudik antar pulau dan antar Provinsi dari Provinsi Kepri.

"Untuk tambahan armada Kapal Ferry antar pulau kabupaten/kota serta antar provinsi tahun ini tidak ada, karena kita anggap armada kapal cepat dan Pelni yang ada saat ini masih memungkinkan," ujarnya usai melaksanakan rapat persiapan penanganan mudik lebaran di Provinsi Kepri, Kamis (8/6/2017) di Kantor KSOP Kota Tanjungpinang.

Untuk menanggulangi membludaknya pemudik antar pulau di Pelabuhan Domestik Tanjungpinang, Batam dan Bintan, Jamhur menambahkan, pihaknya telah menekankan pada operator dan KSOP untuk menambah slot rute pelayaran yang dilaksanakan, mengacu pada kondisi dan jumlah penumpang mudik di Pelabuhan.

"Jadi seperti pemudik dari Batam ke Tanjungpinang, dari 15 menit sekali berangkat, kalau penumpang membludak, maka jadwal pelayaranya kita minta ditambah," ujarnya.

Khusus antar pulau, tambah TNI-AD aktif yang menjadi Kepala Dinas Perhubungan ini, angkutan mudik masyarakat akan dilayani sejumlah kapal ferry yang sebelumnya sudah beroperasi di sejumlah pelabuhan di Kepri.

Sedangkan angkutan laut ke sejumlah pulau dan provinsi, akan dilayani 4 kapal Pelni dan Perla, seperti kM Bukit Raya, Sabuk Nusantara, 30,32 dan 39.

Sedangkan angkutan udara, selain dilaksanakan maskapai komersil, di Bandara Hang Nadim Batam dan Tanjungpinang, penerbangan pemudik juga akan dilayani maskapai penerbangan perintis, Susi Air tujuan Dabo dan Letung. Sedangkan angkutan darat, dikatakan Jamhur dapat lebih flesksibel, dengan menggunakan transportasi umum serta taxi.

"Yang menjadi penekanan kita adalah, pemberian pelayanan seluruh petugas Bandara dan Pelabuhan kepada pemudik. Menghindari percaloan serta kenaikan tiket mudik kapal laut pada pemudik," ujarnya.

Jamhur juga mengatakan, prediksi lonjakan arus mudik antar pulau dan provinsi di Kepri akan berlangsung mulai 7 hari menjelang lebaran dan arus balik 7 hari setelah lebaran.

Dalam pelaksanaan operasi angkutan lebaran, Pemerintah Provinsi Kepri juga melaksanakan contingenct plan atau pengamanan keadaan darurat, dengan melakukan koordinasi antar instansi terkait, terhadap keadaan darurat di darat, laut dan udara.

"Dalam kondisi ini, nakhoda dan pilot harus melakukan pengumuman pada penumpang dan diteruskan pada pos atau kantor terdekat, mengenai posisi dan tempat keadaan darurat, sehingga dapat dilakukan koordinasi dengan pos instansi terdekat," ujarnya.

Selain dihadiri Gubernur dan pejabat instansi lainnya, dalam rapat koordinasi persiapan pelayanan mudik lebaran ini, sejumlah KSOP dan Kepala Bandara, termasuk BMKG juga mengutarakan program persiapan yang dilakukan pada pelayanan mudik lebaran tahun ini.

Editor: Udin